Kue Kering: Makanan dari Persia, Eropa, Hingga Sampai ke Indonesia

Jabarekspres.com — Mendekati Hari Lebaran, ibu-ibu rumahan biasanya mulai meramaikan dapur dengan membuat kue, khususnya kue kering.

Para ibu itu mengolah bahan-bahan dasar kue kering menjadi, misalnya, kue nastar, kaastengels, kue salju, dll. guna menyambut Hari Raya Lebaran.

Menjelang hari Idul Fitri, jika kita berkunjung ke rumah-rumah kerabat, misalnya, kita biasanya sering mendapati kue-kue tersebut sebagai makanan jamuan.

Melansir berbagai sumber, ternyata kue-kue kering sebenarnya dibuat secara tidak sengaja, loh.

Pada awalnya, kue kering itu sebenarnya merupakan kudapan bahan-bahan tradisional yang diolah seperti, misalnya, rengginang, opak, atau apem.

Melihat sejarahnya lebih jauh, kue-kue kering itu sendiri merupakan bentuk dari pengaruh corak kuliner Eropa.

Ia boleh disebut sebagai peninggalan zaman Belanda sewaktu masih menduduki Indonesia pada tempo dulu.

  • Dibuat secara tidak sengaja

Sebelum menjadi corak kuliner Eropa, kue-kue kering sebenarnya sudah ditemukan di Persia, yang sekarang kita kenal sebagai Timur Tengah.

Jika ditelusuri sejarah awalnya, kue-kue kering sudah eksis pada abad ke-7 lewat hasil proses ketidaksengajaan, loh.

Konon katanya, cerita kue-kue kering berasal dari seorang pedagang roti pada umumnya. Namun, pada zaman dahulu tentunya proses pengaturan suhu panas tidak bisa mudah diatur seperti sekarang ini.

Untuk mengukur suhu panas yang tepat, si pedagang roti pun menjatuhkan sedikit adonan roti ke atas alat pemanggang. Secuil adonan kering itulah kemudian menjadi asal muasal kue-kue kering.

  • Menu Makanan Para Bangsawan

Meski kue-kue kering itu sempat menjadi sajian khusus kalangan bangsawan di Persia, namun para pedagang yang melintas mengadu peruntungan dagang ke negeri lainnya itu turut membuat kue kering menjadi tersebar luas.

Dengan cara itulah kue-kue kering bisa sampai pada benua Eropa.

Para pedagang Muslim dari Persia itu berlabuh ke salah satu negeri di Eropa yang saat itu dikuasai oleh Islam, yakni Spanyol.

Pada abad ke-14 pun orang-orang Eropa, khususnya Spanyol dapat menikmati hidangan khas kue tersebut.

Tidak hanya itu, semenjak dikenal oleh orang-orang Eropa ini, kue-kue kering pun lantas menjadi makanan yang bisa disantap oleh rakyat biasa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan