JAKARTA – Beredar di media sosial Ustaz Yusuf Mansur terekam sedang marah-marah diduga dalam sebuah meting online atau zoom.
Yusuf Mansur diduga memarahi karyawannya. Dia menyebut perusahaannya saat ini sedang membutuhkan uang.
“Bisa saya ajak ngomong Anda semua?” ujar Ustaz Yusuf Mansur.
Pemilik investasi syariah PT Paytren mengatakan, sedang membutuhkan uang 1 triliun untuk mengerjakan Paytren.
“Saya butuh duit 1 triliun buat kerjain Paytren. Bisa? mau Anda patungan? mau? Kalau mau, saya akan terima duit Anda, maka saya akan bermasalah hari ini,” sambungnya seperti dikutip chanel YouTube ENN Indonesia, Kamis (7/4).
Yusuf Mansur mengatakan, saat ini dirinya sedang melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang yang dia butuhkan demi karyawannya.
“Maka itu lah saya ngamen, saya ngasong demi siapa, demi anda semua, demi satu nama Paytren,” ucapnya.
Dia juga mengatakan, saat ini sedang membutuhkan dana sebesar Rp20 miliar.
“Bukankah kita butuh dana? Anda tahu untuk menghidupkan satu kota. Silakan tanya teman-teman direksi, untuk menghidupkan satu kota, pun Paytren menguasai satu Kota, sebutlah kota di mana Istri saya lahir, kota Tangerang, kita butuh dana 20 miliar, saudara-saudara,” kata Yusuf Mansur sambil pukul meja di depannya.
Video tersebut ternyata pada tahun 2021. Paytren Official sempat mengunggah video tersebut pada 26 Agustus 2021.
Video tersebut merupakan sambutan sekaligus ceramah dan doa yang disampaikan Ustaz Yusuf Mansur dalam acara Sewindu PayTren.
Yusuf Mansur menyatakan, dirinya berhadapan dengan banyak masalah hukum akibat dipermasalahkan banyak orang tanpa ada yang membantu.
Ia juga direndahkan banyak orang terkait dengan permasalahan yang membelitnya.
“Hari ini saya berhadapan dengan hukum ini hukum itu, apakah saya ngadu kepada Anda semua? Dan apa membela saya Anda semua? Anda bersuara ke mana-mana, enggak saya dengar juga tuh,” katanya.
“Ketika banyak orang menjelekkan saya apakah saya peduli dengan mereka? Tidak! Yang saya pedulikan adalah seperti Musa alaihisssalam melihat masa depan. I will bring you tomorrow. Dan saya tidak pernah tidak konsisten,” katanya.
“Paytren bukan sebuah nama biasa, ia alat perjuangan bos. Bagaimana kita berdiri di Tanah Air kita sendiri. Bagaimana kita menjadi pemilik Tanah Air kita sendiri. Apalagi sekarang ada Treninet,” katanya.