Sekolah Siap Terapkan Kurikulum Merdeka?

BANDUNG – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bakal menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar pada tahun ini

Pada tahun ajaran 2022/2023 tersebut, kurikulum merdeka dapat diterapkan satuan pendidikan, sekalipun bukan Sekolah Penggerak. Mulai dari TK-B, SD dan SDLB kelas I dan IV, SMP dan SMPLB kelas VII, SMA dan SMALB dan SMK kelas X.

Menteri Nadiem Makarim sebelumnya mengungkapkan, sejak Tahun Ajaran 2021/2022, kurikulum merdeka dikenal sebagai Kurikulum Prototipe dan diimplementasikan di hampir 2.500 sekolah.

Di antaranya sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PGP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran paradigma baru.

Namun, apabila menilik dari keseriusan Kemendikbudristek dalam merancang Kurikulum tersebut, sudah sejauh manakah kesiapan sekolah untuk menerapkan kurikulum ini?

Wakil Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Kota Bandung, Jaenal Mutaqin mengungkapkan bahwa pihaknya sudah siap terkait penerapan kurikulum tersebut.

“Nah tahun ini, Bapak Menteri, Nadiem Makarim mengeluarkan kurikulum yang harus diimpelementasikan. SMK 6 sebagai sekolah negeri ini mengambil opsi untuk menerapkan kurikulum yang bernama Kurikulum Merdeka, ini,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (28/3).

“Kami sudah sangat siap. Persiapannya sudah sampai sinkronisasi, MoU dan segala macam. Lalu, khusus untuk kurikulum Jabar Masagi pun sudah disosialisasikan sejak lama saat PPDB (penerimaan peserta didik baru, red) sekolah kami. Kalau kurikulum anti korupsinya sudah diramu juga ke kesatuan,” lanjutnya.

Dia menambahkan, beberapa muatan yang terdapat dalam Kurikulum Merdeka seperti Kurikulum Industri, Jabar Masagi, dan Anti Korupsi sudah berjalan sejak lama.

“Misalnya, Kurikulum Industri itu sudah dari 20 tahun yang lalu diterapkan SMKN 6. Jejaknya bisa dilihat ke sejumlah industri, banyak alumni kami,” ujarnya.

“Jadi, kurikulum itu bukan mainan baru buat kami. itu sudah bagian kurikulum kami sebelumnya. Kami tinggal melanjutkan,” tambahnya.

Saat ini, kata Jaenal, pihaknya sedang menggodok internal. Seluruh pengajar dan staf berkaitan dengan Kurikulum Merdeka tengah bakal menerima pembekalan dalam waktu dekat.

“Sekarang sosialiasi internal dulu. Menunggu sampai April – Mei. Karena tidak semua guru sudah paham kurikulum ini. Recananya akhir Juni harus sudah beres sosialisasi. Selanjutnya, kami impelementasikan. Kami terapkan,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan