Eryani Sulam Meminta Distribusi Pupuk Bersubsidi untuk Petani Harus Merata

BANDUNG – Anggota Komisi IV DPRD Jabar Eryani Sulam mengatakan, saat ini kelangkaan pupuk bersubsidi masih dikeluhkan para petani di kawasan panturan, Kabupaten Indramayu.

Hal ini terungkap dari keluhan para petani ketika menyampaikan aspirasi dalam reses yang dilaksanakan di Kabupaten Indramayu belum lama ini.

Politisi Partai NasDem ini menilai, permasalahan distribusi pupuk bersubsidi masih menjadi kendala bagi para petani di Kabupaten Indramayu.

‘’Keterbatasan stok pupuk bersubsidi saat ini masih dirasakan oleh sebagian para petani,’’ujar Eryani Sulam dalam keterangnya kepada Jabarekspres.com belum lama ini.

Untuk itu, dirinya meminta kepada pemprov Jabar dan pemerintah pusat untuk segera mengatasi distrpupuk ini agar para petani dimudahkan memperoleh pupuk. Khususnya yang bersubsidi.

Jika dilihat dari distribusinya, penyebaran pupuk antar desa belum merata. Meski kebutuhan pupuk para petani ditiap desa itu berbeda.

Pemerintah daerah sebetulnya memiliki data lahan pertanian. Baik tanaman pangan maupun palawija.

Dari data ini seharusnya sudah terliuhat tingkat kebutuhan pupuk yang dipetakan berdasarkan luas lahan pertanian tiap desa.

‘’Nah kalau ini berjalan saya yain ketersediaan pupuk akan mencukupi,’’ujar Eryani Sulam.

Dia mencontohkan, misalnya untuk satu desa diberikan subsidinya untuk kebutuhan sekitar 600 hektar lahan dengan perbandingan  1 hektar 1 kuintal pupuk urea.

Selain itu petani juga harus mengikuti saran dari penyuluh pertanian untuk penggunaan pupuk. Jangan sampai penggunaan pupuk ini dipakai secara berlebihan atau dimanfaatkan untuk keperluan lain.

‘’Jadi permasalahan ini nanti akan saya sampaikan melalui Fraksi di dewan agar segera ditindak lanjuti oleh dinas terkait,’’ucap Eryani.

Pada kesempatan tersebut, pada pelaksanaan reses warga juga mengeluhkan mengenai kurangnya perhatian pemerintah terhadap keberadaan guru ngaji di daerah.

Keberdaan madrasah diniyyah takmaliyyah di Kabupaten Indramayu lumayan banyak. Namun para guru ngaji tingkat kesejahteraannya masih kuranng.

Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah daerah dan kemnetrian agama agar memperhatikan kesejahteraan guru ngaji madrasah ini.

‘’Ini masalah pembentukan moral agama yang menjadi dasar kebutuhan spritual untuk membentuk ahlak masyarakat, jadi saya minta ini diperhatikan juga,’’pungkas Eryani. (red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan