Ternyata, Pendeta Saifuddin Pernah Dibui, Bela M. Kece, Kini Tantang Duel Carok!

JAKARTA – Sosok pendeta Saifuddin Ibrahim belakangan menjadi perbincangan karena video dirinya meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al-Qur’ran viral di media sosial.

Seperti yang dilansir Jpnn.com nama Pendeta Saifuddin bukan kali ini saja viral. Dia ternyata pernah heboh dan dipenjara gegara kasus penistaan agama.

Pada 2018, pemilik nama asli Abraham Ben Moses itu ditangkap polisi karena sudah melakukan penistaan agama melalui unggahan di akun Facebook pada Desember 2017.

Dia diadili di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang pada Februari 2018 dan divonis bersalah. Dia dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun dan denda Rp 50 juta.

Dalam unggahannya di akun Facebook Saefuddin Ibrahim pada 12 November 2017, dia menyebut bahwa Allah SWT adalah sebuah delusi (tidak rasional) karena Nabi tidak mengenalkan nama Allah SWT kepada ummatnya.

Dalam unggahan yang sama, dia sampai berani menyebut Allah SWT seusia atau sebaya dengan Nabi Muhammad.

Bahkan, dia menyebut Allah adalah teman bermain Nabi Muhammad.

“Allah SWT adalah delusi. Karena nabi sebelumnya tidak mengenalkan nama Allah SWT kepada umatnya. Allah SWT umurnya sama dengan Muhammad. Seusia. Sebaya atau teman bermain mereka dan sehabat mengaminkan,” tulis Saifuddin.

Setelah bebas dari penjara, Pendeta Saifuddin sempat melakukan pembelaan terhadap salah satu pelaku penisaan agama, yakni Muhammad Kece.

Saifuddin membeberkan keterangan mengejutkan terkait dugaan penganiayaan yang dialami Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.

Adapun terduga pelaku penganiayaan Muhammad Kece yaitu Irjen Napoleon Bonaparte, bekas kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri.

Menurut Saifuddin, kerabatnya itu dianiaya sehari setelah ditangkap oleh polisi di Bali pada Selasa (24/8) dan dibawa ke Jakarta.

Berdasarkan keterangan yang dia dapat, penganiayaan terhadap Muhammad Kece di Rutan Bareskrim terjadi antara pukul 01.00 dini hari hingga pukul 03.00 WIB.

Pelakunya menurut dia tidak sendiri, tetapi ada sekitar lima orang.

“Jadi, jam satu dipukul babak belur, dan dia siuman lagi, mukanya dilumuri kotoran manusia,” kata Saifuddin saat dihubungi JPNN.com, Sabtu (18/9) sore.

Tak berhenti sampai di situ, Saifuddin kembali berbuat ulah. Dia kini menantang duel Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan