Teknologi Big Data di Indonesia Masih Terganjal Masalah

JAKARTA – Saat ini Indonesia dinilai masih menghadapi sejumlah tantangan dalam memanfaatkan teknologi Big Data, khususnya dari segi pengelolaan data yang ada.

Pemanfaatan data dalam bisnis kini mulai banyak dilakukan. Namun, era Big Data yang digadang-gadang bisa memudahkan banyak sektor pekerjaan nyatanya juga tidak gampang diterapkan.

Hal itu disampaikan oleh Benni Adham selaku CEO & Product Creator Paques salah satu penyedia solusi Big Data analitik buatan Indonesia.

Melalui bincang media secara daring dengan tajuk ‘Big Data-Take a Peek in Your Data, Know Your Business’, Benni menjelaskan, salah satu tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan Big Data untuk mengelola data di Indonesia adalah keuangan.

“Banyak pihak belum mampu mengolah data dan bisa menghasilkan pendapatan baru dengan pemanfaatan teknologi Big Data. Sebab, dana menjadi pertimbangan,” ujarnya, Kamis (10/3).

Selain persoalan dana atau keuangan, Benni menjelaskan bahwa tantangan lain yang harus dihadapi ialah persoalan kecepatan data itu sendiri. Dia mengilustrasikan tanpa kecepatan, ketersediaan dana, teknologi pendukung yang ada akan terasa sia-sia.

“Percuma ketika punya dana, lalu upaya dalam memanfaatkan Big Data sudah mumpuni, tetapi faktor speed (kecepatan) tidak diperhatikan,” katanya.

Sementara itu, Pakar Teknologi Informasi Onno W. Purbo dalam kesempatan yang sama memaparkan, data elektronik memang sangat penting agar bisa dikelola dan dapat diaplikasikan sesuai kebutuhan.

Namun, masalah terbesar yang dihadapi di Indonesia masih menerapkan penyimpanan data print out mayoritasnya, ini berbahaya.

Dalam pemanfaatan Big Data yang dibutuhkan adalah data berbentuk digital bukan justru data fisik. Penyimpanan data fisik dinilai punya risiko yang besar dan rentan disalahgunakan.

“Nantinya, data digital bisa memakai teknologi Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan, Machine Learning, untuk dilakukan analisis oleh data science supaya kita dapat melakukan pengaplikasian, hingga prediksi, dan sebagainya,” papar Onno.

Melalui acara komprehensif yang membahas seputar pentingnya pemanfaatan data secara efisien dalam bisnis sekaligus memperkenalkan PQL (Paques Query Language), bahasa pemrograman buatan Paques dengan keunggulan pada kecepatan dan kemudahan yang ditawarkan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan