Inovasi dan Keberhasilan Jabar Kurangi Sampah

Berhasil Turunkan Emisi GRK 1,5 Juta Co2 Ekuivalen

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan, pengelolaan sampah melalui sistem bank sampah di Jawa Barat telah berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 1.543,414 ton Co2 ekuivalen.

“Berdasarkan laporan pemantauan evaluasi dan pelaporan Rencana Aksi Daerah (RAD)-Gelas Rumah Kaca (GRK) tahun 2021, pengelolaan sampah melalui sistem bank sampah di Jawa Barat telah berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 1.5 juta ton CO2 ekuivalen,” kata Ridwan Kamil dalam laporan tertulisnya pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Jabar, Selasa (8/3/2022).

Ridwan Kamil menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terus berupaya dan berinovasi dalam mengatasi persoalan persampahan di Jawa Barat. Pihaknya telah memaksimalkan peran masyarakat dalam pengelolaan bank sampah dan layanan sampah digital serta membangun proklim.

“Pemprov Jabar tak berhenti berupaya mengurangi sampah dari sumber. Ada pun upaya yang telah dilakukan di antaranya pengembangan 7 bank sampah induk, 98 bank sampah unit, 28 TPS3R, dan kawasan tuntas sampah,” tegas Ridwan Kamil.

Pemprov Jabar juga berkolaborasi dalam pengelolaan sampah melalui aplikasi kelola sampah digital di Jawa Barat. Serta pengembangan 41 lokasi proklim yang telah berkontribusi pada pengendalian perubahan iklim dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

“Dengan adanya inovasi dan perbaikan dalam pengelolaan sampah, merupakan salah satu upaya mitigasi yang dapat memberikan kontribusi terhadap penurunan emisi Gas Rumah Kaca,” katanya.

Pengelolaan sampah rumah tangga dengan sistem bank sampah, kata dia, salah satunya telah diterapkan pada program Kampung Iklim. Pada tahun 2021, tercatat sebanyak 41 lokasi proklim dari Jawa Barat berhasil mendapatkan penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Selain itu, Provinsi Jawa Barat juga mendapatkan penghargaan sebagai pembina proklim tahun 2021 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Karena dinilai telah berhasil dalam meningkatkan ketahanan dan kapasitas adaptasi masyarakat terhadap dampak dari perubahan iklim dan penurunan emisi GRK,” katanya.

Ridwan Kamil menjelaskan, saat ini sampah sebenarnya sudah bisa dikonversi menjadi energi listrik ataupun bahan bakar. Sama halnya sampah plastik yang dikumpulkan di bank sampah kemudian diolah menjadi barang berguna lainnya hingga dapat diolah menjadi paving block.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan