BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi peran Satpol PP dan Satlinmas yang berperan serta memberikan ketenteraman dan kenyamanan pada masyarakat dalam pembangunan proyek strategis di Jabar.
Sejumlah pembangunan di Jabar bisa terealisasi berkat ketenteraman dan kenyamanan yang terwujud serta adanya kolaborasi dari berbagai stakeholder.
“Hal ini berkat kolaborasi antara Satpol PP, Satlinmas bersama Polri dan TNI, serta pemangku kepentingan masyarakat karena ketertiban dan ketenteraman bukan urusan negara, tapi kewajiban kita. Tak ada pembangunan tanpa ketenteraman,” kata Ridwan Kamil saat menghadiri Apel Gabungan HUT Satpol PP ke-73 dan Satlinmas ke-60 Tahun 2022 di samping Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (7/3).
Ridwan Kamil juga menuturkan, kegiatan sehari-hari masyarakat Jabar bisa dinilai patuh aturan dikarenakan Indeks Ketentraman dan Kenyamanan di Jabar masuk dalam kategori sangat tinggi.
“Apresiasi saya untuk Bapak, Ibu semua. Dalam Pembangunan Indeks Kenyamanan di Jabar naik menjadi 87,5 persen. Itu berkat kerja sama kita semua, khususnya Satpol PP Kabupaten/ Kota di Jabar dan Linmas di wilayah terkecil,” ujarnya.
Di hadapan anggota Satpol PP dan Satlinmas yang hadir, Ridwan Kamil berpesan agar ketenteraman dan kenyamanan dilakukan dengan cara pendekatan yang humanis kepada setiap masyarakat.
“Saya titip, ketenteraman supaya dilakukan dengan pendekatan yang humanis, tak boleh lagi ada kegiatan yang represif berlebihan,” ucap pria yang karib disapa Kang Emil itu.
Selain itu, di saat akan melakukan tindakan, Kang Emil meminta agar disiapkan metode yang cepat dan akurat. Namun jangan sampai melahirkan dinamika di lapangan.
“Cari metodologi cepat dan akurat, yang tidak menimbulkan dinamika. Berikutnya, Anda harus mempunyai kekuatan karena bukan tipe orang kantoran. Anda setiap hari mengenakan seragam ini dengan keringat dan batin yang tergerak agar hidup masyarakat tetap nyaman dan seimbang,” paparnya.
Kang Emil juga berpesan kepada seluruh jajaran Satpol PP dan Satlinmas untuk bersikap tanggap dalam menerima berbagai permintaan dari masyarakat terkait dengan ketertiban lingkungan.
“Selain kekuatan, Anda harus memiliki kecepatan menolong, ada aplikasi yang merespons curhatan warga tentang kejadian di lapangan yang semrawut,” imbuh Kang Emil.