Sekda Jabar Sebut Transformasi Digital untuk Berikan Kemudahan Birokrasi

BANDUNG BARAT–   Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) terus melakukan terobosan dan inovasi untuk melakukan transformasi Digital dalam memberikan pelayanan kepada publik.

Dia menilai,  penduduk Jabar memiliki jumlah pengguna Internet tertinggi dengan jumlah sebanyak 35 juta.

Dengan begitu dibutuhkan percepatan transformasi digital dalam berbagai aspek, termasuk di sektor ekonomi, pelayanan publik dan inovasi lainnya.

‘’Dalam bentu kebijakan program, Pemdaprov Jabar telah memiliki berbagai inovasi berbasis teknologi informasi.,’’ujar Setiawan dala keterangannya, Rabu, (2/3).

Selain itu, untuk menunjang pelayanan birorasi kepada publik  Pemdaprov Jabar juga sudah memilii dan mengembangkan aplikasi digital.

‘’Sampai saat ini tersedia tujuh aplikasi layanan kepegawaian yang merupakan bagian dari Jabar Smart (Sistem Manajemen ASN Terintegerasi) Birokrasi,’’ucapnya.

Menurutnya, dengan melakukan login ke Siap (Sistem Informasi Aparatur) Jawa Barat,  aparatur dapat mengakses tujuh layanan aplikasi seperti K- MOB, E- Pangkat, E- Mutasi, E- Fungsional, E- Kartu, E- Cuti, dan E- Pensiun.

“Belum lagi ditambah sekira 26 aplikasi terintegerasi, dan lebih dari seribu fitur pelengkap,” sambungnya.

Selain itu, pembangunan Command Center saat ini telah dilakukan di 11 Kabupatewn/Kota di Jawa Barat.

‘’Ini merupakan cita-cita tersebut dengan menghadirkan program-program kerja berbasis teknologi informasi,’’kata Setiawan.

Di antaranya Command Center di Kabupaten Garut, Pangandaran, Indramayu, Cirebon, Sumedang, Sukabumi, Kuningan, Tasikmalaya, Bandung, Kota Tasikmalaya dan Cimahi.

Program Satu Data, Satu Peta, Jabar Open Data, serta program berbasis digital lainnya, yakni Desa Digital, Sapa Warga, dan Jabar Saber Hoaks.

Selain itu Jaringan Intra Pemerintah Daerah, Wifi Publik, Data Center, Pikobar, E- Fishery, dan Jabar Quick Response.

Ia menyinggung pula tentang framework Diskominfo Jabar dalam situasi pandemi COVID-19 dan ke depan, yang terdiri dari tiga langkah.

“Pertama adalah Response, yakni mengumpulkan data dan mitigasi. Kedua Rocovery, mengerjakan apa yang dapat dilakukan dengan bekal big data melalui artificial intelligence,” tutur Setiawan.

“Ketiga, Re- imagine, yakni modelling untuk early warning system,” pungkasnya. (red).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan