JAKARTA – Penerima vaksin Merah Putih dalam uji klinisnya akan diamati selama satu tahun. Hal itu diungkapkan oleh peneliti uji klinis vaksin Merah Putih Universitas Airlangga, Dominicus Husada.
Uji klinis vaksin tersebut dilaksanakan mulai 9 Februari dengan melakukan penyuntikannya pada 90 orang di Rumah Sakit Umum Daerah Soetomo Surabaya, Jawa Timur.
“Langkah selanjutnya pengamatan satu tahun,” kata Dominicus Husada seperti dilansir dari Antara, Kamis (24/2).
Vaksin Merah Putih Unair dikembangkan bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dan RSUD Soetomo. Vaksin Covid-19 berbasis virus yang dilemahkan atau dimatikan itu, saat ini masih dalam tahap uji klinis fase 1.
Dominicus Husada menjelaskan, peneliti melakukan pengambilan sampel darah dari peserta uji klinis sebelum dan sesudah pemberian suntikan vaksin tersebut. “Sebelum suntikan pertama sudah diambil darah,” kata Dominicus Husada.
Menurut dia, uji klinis fase 1 utamanya ditujukan untuk menilai keamanan vaksin. Apabila uji klinis fase 1 hasilnya memuaskan, akan dilanjutkan dengan uji klinis fase 2 dan 3. Jika uji klinis berjalan lancar sesuai jadwal, uji klinis fase 3 diproyeksikan selesai tahun depan.
“Selanjutnya Unair akan menyerahkan hasil uji klinis vaksin tersebut kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dievaluasi,” jelasnya.
Dia menambahkan, BPOM akan mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin tersebut jika berdasarkan hasil uji klinis memenuhi persyaratan keamanan dan efikasi. (ant/jp/ran)