JAKARTA – Petunjuk wanita cantik yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di kamar hotel yang berada di wilayah Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat, mulai terungkap.
Wanita cantik yang diketahui berinisial RCD itu ditemukan tidak bernyawa pada Sabtu (19/2) lalu.
Perempuan berusia 34 tahun tersebut kali pertama ditemukan petugas hotel.
Saat itu, petugas hotel hendak memeriksa kamar yang ditempati RCD.
Pasalnya, RCD tidak kunjung chek out setelah tiga hari menginap di hotel tersebut.
“Korban sudah tiga hari di hotel tersebut. Dihubungi pihak hotel, karena sudah waktunya check out,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Tamansari, AKP Roland Manurung, dikutip dari PMJ News, Senin (21/2).
Lantaran tak mendapat respon, petugas hotel lantas melakukan pengecekan ke kamar yang ditempati RCD.
“Dicek, enggak dibuka-buka pintu kamarnya. Akhirnya, (petugas hotel) mengambil kunci dan dibuka ternyata ditemukan mayat,” kata Roland.
Berdasarkan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi, pihaknya menemukan petunjuk.
Diketahui bahwa sehari sebelum ditemukan meninggal dunia, RCD melakukan janji pertemuan dengan seseorang.
Seseorang yang masih belum diketahui identitasnya itu hendak melakukan suntik payudara terhadap RCD.
“Hari Jumat itu dia janjian sama orang mau melakukan suntik payudara,” ungkap Roland.
Usai mendapatkan suntuk payudara, korban menghubungi salah seorang rekannya yang dikenal melalui media sosial Facebook.
Kepada rekannya, korban bercerita, bekas suntikan pada payudaranya mengeluarkan cairan.
“Dia sampaikan bagian bekas suntik payudara keluar cairan yang membuat dia lemas. Tapi dia enggak mau ke rumah sakit,” bebernya.
Pihaknya menduga, meninggalnya RCD itu disebabkan lantaran suntik payudara.
“Kemungkinan (meninggal dunia) akibat suntikan itu,” ujar Roland.
Kendati demikian, pihaknya enggan berspekulasi terkait penyebab kematian korban.
Karena itu, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan guna mamastikan penyebab pasti RCD meninggal dunia.
Termasuk maksud kedatangan korban menginap ke hotel selain untuk melakukan suntik payudara atau dugaan filler ilegal.
“Ini masih kita lakukan penyelidikan,” tandasnya. (pojoksatu-red)
