Kemunculan 3 Buaya di Sungai Cirarab Tangerang Resahkan Warga

TANGERANG – BPBD Tangerang dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta mendapatkan laporan dari warga terkait temuan ada 3 ekor buaya yang muncul di sungai Cirarab, Tangerang.

Kejadian tersebut meresahkan warga karena aliran sungai berada disekitar pemukiman warga, karenanya warga langsung melaporkan hal tersebut untuk mengantisipasi sebelum jatuh korban lagi. karena sebelumnya ada buaya yang sudah memangsa hewan ternak warga .

Komandan Pos (Danpos) Pemadam Kebakaran (Damkar) Mauk Husni, mengatakan bahwa dirinya langsung melakukan manuver kilat usai menerima laporan dari masyarakat.

Husni segera mengerahan personel dari Pos Mauk, Pakuhaji, serta satu unit perahu karet dan dibantu empat personel terlatih spesialis reptil dari RKW BKSDA Jakarta. Untuk mencari 3 ekor buaya di sungai Cirarab tersebut.

“Agar warga tidak resah, kita langsung sisir lokasi awal buaya pertama kali muncul dan yang telah memakan hewan ternak warga,” katanya, Jumat (11/2) lalu.

Dirinya menambahkan, selain melakukan pencarian, pihaknya pun memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mendekat dari bibir sungai karena dikhawatirkan buaya yang berada di sungai bisa menerkam seketika.

“Sedikit sulit untuk buaya tersebut muncul, karena warga dari pagi sudah berkumpul di dekat sungai, namun kita tetap berupaya mencari,” tambah Husni.

Sementara, Kepala RKW BKSDA Jakarta Barat Wawan Gunawan menyampaikan bahwa setelah mendengar beberapa keterangan saksi di lapangan, pihaknya menyimpulkan Sungai Cirarab adalah habitat buaya yang selama ini muncul dan menghebohkan warga.

“Sepertinya memang di Sungai Cirarab ini tempat buaya sedari dulu, Tapi kalau nanti berhasil ditangkap akan kita bawa dan taruh ke habitat yang jauh dari permukiman,” ungkapnya.

Sedangkan Sekretaris Desa (Sekdes) Pekayon, Matin menjelaskan bahwa berdasarkan laporan warga terdapat hewan ternak milik warga seperti kambing dan ayam yang beberapa waktu lalu diterkam dan dimakan oleh buaya yang muncul di Sungai Cirarab.

“Kambing satu sama beberapa ayam milik Pak Jaro sudah diterkam buaya, makanya warga merasa terancam,” jelasnya.(Ant/rit)

Tinggalkan Balasan