JAKARTA – Pooja Malhotra, Ahli Gizi dari New Delhi, India, mengungkap peran gula dalam perkembangan sel kanker.
Menurutnya, setiap sel dalam tubuh kita menggunakan gula darah (glukosa) untuk energi. Tetapi sel tersebut menggunakan hampir 200 kali lebih banyak glukosa daripada sel normal.
Dia mengatakan, sel kanker membutuhkan energi dalam jumlah besar untuk mendorong pertumbuhan mereka. Maka saat tubuh mengkonsumsi banyak gula, justru membangkitkan sel kanker.
“Jadi sel kanker memakan gula adalah benar,” ucapnya seperti dilansir dari NDTV.
Namun, menurutnya tubuh juga membutuhkan zat gula sebagai energi. Maka kuncinya adalah jangan berlebihan.
“Tidak ada bukti juga bahwa diet bebas gula menurunkan risiko terkena kanker atau meningkatkan peluang bertahan hidup pasien kanker. Juga, tidak ada penelitian yang membangun hubungan langsung antara kanker dan gula,” ujarnya.
Dia menjelaskan, konsumsi gula dalam jumlah tinggi selama periode waktu tertentu menghasilkan penambahan berat badan. Dan semakin banyak penelitian yang menyatakan kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko 13 jenis kanker yang berbeda.
Sel lemak melepaskan protein inflamasi yang dapat mengakibatkan pertumbuhan tumor atau sel kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis kanker dimulai dengan tingginya kadar insulin dalam darah.
Faktanya, obesitas adalah satu-satunya faktor risiko terbesar yang dapat dicegah setelah merokok. Maka mempertahankan berat badan yang diinginkan sangat penting untuk mengurangi risiko gangguan terkait gaya hidup juga.
Berbagai sumber gula dalam tubuh kita termasuk karbohidrat yang berasal dari biji-bijian, kacang-kacangan, susu (laktosa), sayuran, buah-buahan (fruktosa). Selain itu, pemanis alami yang ditambahkan ke makanan seperti gula, jaggery, madu, gula merah, khand, sirup maple, nektar agave, gula kurma dan lain-lain.
Selain itu, gula tersembunyi yang masuk melalui makanan olahan seperti sereal sarapan siap saji, biskuit, energi bar, yoghurt rasa, dan tentu saja kue kering, kue, permen, cokelat
Menurutnya gula tambahan sebaiknya dihindari atau dibatasi. Dianjurkan untuk membatasi asupan gula tambahan kurang dari 5-6 sendok teh sehari. Penting juga untuk membaca label makanan.