Kampung Toleransi Kelurahan Paledang Bandung Miniatur Kerukunan Umat Beragama

Tingkat toleransi disini sangat tinggi. Warga sama-sama membaur meski mereka berbeda keyakinan. Meski jarak antara Gereja, Vihara dan Masjid saling berdampingan, tidak ada rasa terganggu.

‘’ Warga non muslim sering mendengar suara adzan di masjid atau suara paduan suara yang ada di Gereja itu sudah biasa,’’katanya.

Selain Imlek, ketika hari besar tiba, warga di sini saling mengucapkan selamat. Saling berkunjung dan berkirim bingkisan.

Kemarin momen istimewa. Sebab, bertepatan dengan perayaan Hari Raya Idul fitri dan Hari Kenaikan Isa Almasih.

Kegiatan salat Idul fitri di Masjid Al Amanah berlangsung kondusif. Begitupun acara kebaktian di Gereja Pantekosta berjalan dengan khidmat.

Berkat Kerjasama semua pihak, seluruh warga hidup rukun. Tidak ada peselisihan yang timbul karena beda keyakinan.

Keberadaan Geeja Pantekosta di RW 02 Gang Ruhana Kelurahan Paledang Kota Bandung

Para pemuka agama seperti pendeta selalu mengucapkan selamat hari raya idul fitri kepada warga muslim. Begitu juga sebaliknya.

‘’Kami selalu mengucapin ke mereka, tapi lewat WA grup, jadi secara virtual. Ya tetep kegiatan kebaktian di gereja ada, kegiatan selama ramadan dan salat idul fitri di masjid juga ada,” tuturnya.

Tince menyebutkan, di RW 02 ada sekitar 124 keluarga. Terbagi menjadi tiga RT. Paling padat itu ada di RT 1 dan 2. Sedangkan jumlah KK di RW 3 paling sedikit.

Jika dilihat dari perbandingannya pemeluk agama Islam di Gang Ruhana ada 40 persen, Kristiani 40 persen dan Buddha 20 persen.

“ di sini sudah terbiasa berbaur. Kalo dalam peribadatan umat Kristiani keturunan Tionghoa juga selalu ikutan beribadah sebagai penghormatan,” kata Tince.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan