Varian Omicron Mengganas, Pelaksanaan PTM Perlu Dipertimbangkan

BANDUNG – Penularan virus Covid-19 varian Omicron makin mengganas. Kasus penularannya ini meningkat belakangan ini.

Kendati begitu, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 100 persen sudah mulai diberlakukan.

Adapun terkait mengganasnya penularan varian Omicron, penyelenggaraan PTM diharapkan perlu dipertimbangkan lagi dan dievaluasi.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pasca Sarjana Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam Islam (YARSI), Tjandra Yoga Aditama.

Dirinya menuturkan bahwa perlu adanya beberapa pertimbangan untuk memulai pelaksanaan PTM.

Rekomendasi-rekomendasi

Pertama adalah adanya rekomendasi dari lima Organisasi Profesi Dokter Spesialis (Anak, Paru, Penyakit Dalam, Jantung dan Anastesi) agar anak dan keluarga tetap diperbolehkan memilih PTM atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Anak dan keluarga baiknya tetap diperbolehkan memilih PTM atau PJJ. Anak dengan komorbid memeriksakan diri dulu, kelengkapan imunisasi untuk dapat ikut PTM serta mekanisme kontrol dan buka tutup sekolah,” kata dia, Selasa (25/1).

Ia melanjutkan, lima Organisasi Profesi Spesialis pun menyampaikan bahwa anak bisa saja mengalami komplikasi berat, yaitu multisystem inflammatory in children associated with Covid-19 (MIS-C), dan bukan tidak mungkin juga ada komplikasi Long Covid.

Begitu juga dengan pendapat para pakar beberapa negara, antara lain dari South Dakota Amerika Serikat, juga mulai membicarakan kemungkinan Long Covid pada anak.

Pertimbangan lainnya adalah kasus Covid-19 yang terus meningkat, di mana ada kecenderungan peningkatan angka kepositifan yang menunjukkan potensi penularan di masyarakat. Apalagi, angka transmisi local varian Omicron juga terus meningkat.

“Kita tentu tidak ada yang ingin ada dampak seperti ini terjadi pada anak-anak kita,” tutup dia. (jp/zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan