JERMAN – Sudah beberapa tahun ke belakang, gelaran kompetisi DFB-Pokal selalu mempertemukan Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund pada laga final.
Diketahui hal tersebut acapkali terulang sejak musim 2011–2012. Kedua tim itu sering berlaga di partai final perebutan juara DFB-Pokal.
Malahan, sebanyak tiga laga final DFB-Pokal di antaranya sampai-sampai berlabel Der Klassiker. Namun duopoli tersebut berakhir musim ini.
Pasalnya kedua tim langganan final DFB-Pokal itu keburu gagal di pertengahan jalan.
Bayern Muenchen dikalahkan Borussia Moenchengladbach, sedangkan Borrusia Dortmund dipecundangi St. Pauli.
Kalah telak dan kalah tipis
Secara mengejutkan Borussia Moenchengladbach menciptakan kekalahan telak 0-5 bagi Bayern Muenchen pada putaran kedua (28/10).
Adapun BVB –sebutan Borussia Dortmund– menyusul kandas di 16 besar kemarin (19/1). Mereka kalah tipis 1-2 di kandang pemuncak klasemen 2 Bundesliga FC St. Pauli, Millerntor-Stadion.
Untuk kali pertama dalam sejarah DFB-Pokal, tidak ada Bayern dan BVB di perempat final. ’’Ini (kegagalan di DFB-Pokal, Red) membuatku marah.
Sebab, peluang memenangi DFB-Pokal sebenarnya amat terbuka (setelah Bayern tereliminasi, Red) dan kami merasa dalam kondisi terbaik,’’ papar der trainer BVB Marco Rose kepada Bild.
Ucapan Rose memang benar. BVB bertandang ke Millerntor Stadion selang empat hari setelah kemenangan meyakinkan 5-1 atas SC Freiburg (15/1).
Rose pun menurunkan kekuatan terbaik Die Borussen. Trisula kapten tim Marco Reus, Erling Haaland, dan Thorgan Hazard bermain sejak menit awal.
Namun, St. Pauli malah mencetak gol lebih dulu pada menit keempat dan menggandakannya lima menit sebelum turun minum akibat gol bunuh diri gelandang bertahan BVB Axel Witsel.
Gol penalti Haaland (58’) tetap tak menyelamatkan BVB dari eliminasi.
Musim ini, BVB telah gagal di DFL-Supercup ketika dikalahkan Bayern 1-3 (17/8/2021). Di Liga Champions, BVB juga gagal di fase grup sehingga turun kasta ke Liga Europa.
Sementara itu, di Bundesliga, Reus dkk terpaut enam angka dari Bayern setelah 19 spieltag. (jp/zar)