JAKARTA – Sejumlah ahli di dunia mengungkapkan pilihan vaksin booster lebih baik memilih dengan metode mRNA untuk semua penerima jenis vaksin primer pada awalnya (dosis 1 dan 2). Sebab hasil penelitian menunjukkan vaksin mRNA lebih tinggi meningkatkan antibodi.
“Di Inggris ada 3 jenis vaksin yang dapat digunakan sebagai booster, yaitu Pfizer, Moderna dan Oxford/AstraZeneca. Tetapi memang lebih dianjurkan penggunaan vaksin mRNA yaitu Pfizer atau Moderna sebagai booster, apapun jenis vaksin primer yang pernah diterima sebelumnya,” ujar Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan resmi.
“Tetapi karena alasan medis atau alergi dan seseorang tidak dapat disuntik vaksin Pfizer atau Moderna maka tentu dapat diberikan vaksin AstraZeneca,” tambahnya.
Dia mengutip definisi booster oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksinasi booster, diberikan pada mereka yang sudah selesai mendapatkan vaksinasi Covid-19 primer dimana dalam perjalanan waktu ternyata imunitas dan perlindungan klinisnya menjadi berkurang dan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Booster bertujuan mengembalikan efektifitas vaksin sehingga membaik kembali.
“Vaksinasi tambahan yaitu pemberian vaksin yang mungkin dibutuhkan sebagai tambahan dari vaksinasi primer karena respon imun yang didapat dari vaksin primer ternyata tidaklah memadai, seperti pada mereka dengan gangguan imunologis tertentu, dan kadang-kadang juga mungkin pada sebagian orang usia lanjut,” jelasnya.
Tujuan vaksinasi tambahan, kata dia, adalah meningkatkan respon imun sehingga dapat memberi perlindungan memadai terhadap penyakit. Sampai akhir 2021 WHO mencatat setidaknya ada 126 negara di dunia yang sudah memberi rekomendasi untuk vaksin booster atau tambahan, dan lebih dari 120 negara yang sudah mulai mengimplementasikannya.
Dia menambahkan CDC Amerika Serikat merekomendasikan vaksin booster Pfizer-BioNTech atau Moderna COVID-19 setidaknya 5 bulan setelah pemberian vaksin primer mRNA vaccine (Pfizer-BioNTech atau Moderna), dan setidaknya 2 bulan setelah pemberian vaksin primer Janssen atau Johnson & Johnson. Jika booster Pfizer-BioNTech atau Moderna tidak dapat diberikan maka pilihan lain adalah booster dengan vaksin Jansen/Johnson & Johnson.
Amerika Serikat juga merekomendasikan pemberian vaksin tambahan. Waktunya setidaknya 28 hari sesudah vaksinasi primer pada pada orang lanjut usia yang membutuhkannya, dan mereka yang dengan gangguan imunologis sedang dan berat, yaitu menerima pengobatan aktif untuk tumor atau kanker darah, penerima transplantasi organ tubuh dan konsumsi obat untuk menekan sistem imun, menerima transplantasi sumsum tulang dalam dua tahun terakhir atau mengkonsumsi obat yang menekan sistem imun, mereka yang didiagnosis gangguan imunologis sedang dan berat, seperti menderita ‘DiGeorge syndrome or Wiskott-Aldrich syndrome’, mereka dengan HIV yang mempunyai viral load tinggi atau angka CD4 rendah, atau tidak mengkonsumsi obat untuk mengatasi HIVnya, mereka yang mengkonsumsi obat steroid dosis tinggi otau obat lain yang mungkin dapat menekan sistem imunnya.