Tanah Kaveling Jadi Incaran di 2022, Podomoro Park Optimis dengan Produk Land Bank Miliknya

PODOMORO PARK – Di Indonesia permintaan terhadap tanah kaveling terus meningkat, berbagai lembaga survei properti menyebut tahun 2022 merupakan tahun yang akan memberikan dampak besar bagi para developer di Indonesia. Tidak hanya penjualan rumah, permintaan tanah kaveling juga terus meningkat di tahun ini.

Tanah merupakan instrumen investasi yang terbilang tahan banting menghadapi kondisi sulit dan krisis, hal ini dibuktikan oleh harga tanah yang terus meningkat setiap tahunnya meski mengalami badai pandemi sejak akhir 2019. Data Lamudi.co.id sebagai penyedia laman properti menyebut, terdapat peningkatan angka sebesar 31,41% di kuartal IV 2021 jika dibandingkan kuartal III di tahun yang sama. Peningkatan pencarian permintaan lahan siap bangun sebesar 31,41% ini salah satu indikasi kuatnya investasi tanah diterjang berbagai krisis termasuk pandemi.

Mart Polman, Managing Director Lamudi.co.id menyebut pencarian lahan siap bangun di kota-kota besar di Indonesia terus meningkat dan diprediksi akan terus menguat di tahun ini.

“Salah satu peningkatan permintaan penjualan lahan siap bangun berada di kota-kota besar seperti Bogor, Bandung, Medan, Bali dan Jogja. Kota-kota ini dianggap punya instrumen investasi yang kuat jangka panjang, makannya banyak pembeli lahan siap bangun mengincar kota ini” jelas Mart.

Selain itu, menurut Mart Kenaikan harga tanah bisa mencapai 10-20% per tahun tergantung dari daya tarik lokasi tersebut. Untuk itu banyak developer yang terus berupaya membangun kawasannya agar memiliki daya saing dan menjadi target investasi calon konsumen.

Podomoro Park Prediksi Land Bank-nya Jadi Incaran Pasar di 2022

Menanggapi hasil kajian Lamudi.co.id, Marketing GM Podomoro Park Tedi Guswana menyatakan pihaknya sudah memprediksi dari tahun 2021, bahkan permintaan mengenai lahan siap bangun di kawasan Podomoro Park sudah ramai di tanyakan konsumen sejak tahun 2021.

“Kita sudah prediksi dari tahun 2021, kecenderungan permintaan lahan siap bangun terus meningkat selain ya untuk investasi tapi juga kebutuhan pembangunan yang berbeda, jadi untuk mengakomodir itu kita siapkan Land Bank type Ananta” Jelas Tedi.

Selain itu, berdasarkan data kelompok umur pencari lahan siap bangun berada di rentang 25-34 dan 18-24. Menurut Tedi, berdasarkan kelompok umur tersebut terdapat arti yang bisa diintrepretasikan datanya oleh developer.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan