Akibat Longsor di Sumedang, Belasan Hektar Sawah Tertimbun

SUMEDANG – Musibah bencana longsor yang melanda wilayah Kabupaten Sumedang dikhawatirkan terjadi pergeseran tanah susulan.

Karenanya, para warga yang kediamannya berdekatan dengan lokasi longsor terpaksa mengungsi sementara ke area yang jauh supaya lebih aman.

Diketahui, peristiwa naas tersebut tepatnya terjadi di Dusun Sukasari, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang sekiranya pada pukul 16.30 WIB, Sabtu (15/1) kemarin.

Akibat musibah bencana longsor yang terjadi itu, menerjang lahan pesawahan seluas 2 hektare rusak berat karena tergerus material tanah.

Tak hanya itu, tebing sekiranya setinggi 150 meter dengan lebar 80 meter yang longsor menerjang wilayah Desa Ciherang itu juga mengakibatkan aliran sungai turut terdampak.

Aliran sungai Cipongkor yang bermuara di Sungai Cipeles tertutup material tanah akibat peristiwa longsor tersebut.

Akibat peristiwa naas itu, puluhan warga Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan terpaksa mengungsi sementara.

Mengungsinya Lurah Pasanggrahan Baru, Cecep Hermawan menyampaikan, sebanyak 22 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 69 jiwa diungsikan ke tempat yang lebih aman.

“Puluhan warga yang terdampak (longsor) hanya mengungsi setiap malam saja,” kata Cecep di lokasi, Minggu, (16/1).

“Bantuan logistik untuk korban terdampak bencana longsor sudah ditangani dari Dinas Sosial (Kabupaten Sumedang),” tambahnya.

Sementara itu, Cecep menjelaskan, warga Kelurahan Pasanggrahan Baru yang diungsikan dalam kondisi normal alias tak ada yang sakit atau terluka.

“Saat ini dalam kondisi sehat. Alhamdulillah, saat ini kondisi mereka sehat semua,” pungkas Cecep.

Dalam pemaparannya, Cecep menuturkan, pasca peristiwa longsor yang terjadi, sementara tercatat belasan sawah rusak akibat tergerus material tanah.

“Hingga saat ini, baru 16 pemilik sawah yang tengah melaporkan, jumlah ini kemungkinan akan bertambah lagi, ” tutup Cecep. (mg5/zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan