ANHUI – China berhasil ciptakan matahari yang panasnya lima kali lipat dari panas matahari asli ciptaan tuhan.
Matahari asli kadar panasnya mencapai 15 juta derajat celcius, dan matahari buatan China bisa menyala hingga suhu 70 juta derajat celcius.
Uji coba terakhir, berhasil membuat matahari tersebuut menyala selama 17 menit dan mempertahankan suhu sampai denan 70 juta derajat celcius.
Uji coba China saat ciptakan matahari sudah dilakukan beberapa kali. Sebelumnya pada 4, Juni 2021, mesin ini hanya mampu bertahan selama 101 detik.
Mesin yang dinamai Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) atau HT07U juga pernah mencapai suhu 50 juta derajat celcius, namun dengan durasi lebih singkat.
Seperti diberitakan Space, paad Mei 2021, EAST bahkan berhasil mencatatkan pencapaian suhu tertinggi sampai 120 juta derajat celcius.
Namun, suhu setinggi itu, hanya bertahan selama 101 detik. Berikutnya, pada Juli 2021, rekor suhu tertinggi berhasil dicapai yakni 160 juta derajat celcius.
Seperti diketahui, China ngotot untuk membangun EAST sebagai sumber energi yang tidak pernah habis, demi menopang masa depan manusia.
EAST dibuat di Kota Hefei, Provinsi Anhui, wilayah timur China. Perangkat ini merupakan gabungan fusi nuklir matahari, yang menggunakan medan magnet dan bahan kimia deuterium.
Lalu, bagaimana dampaknya bagi bumi bila terjadi kebocoran atau bahkan meledak?
Kepala Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nukri Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Dhandang Purwadhi menyebut, kebocoran matahari buatan China bisa membuat bumi meleleh.
Menurut dia, sampai dengan sekarang, matahari buatan masih bersifat eksperimen. Tetapi, bisa saja ada potensi bahaya.
“Penelitian itu ada batasnya, sehingga jangan sampai merusak. Dari segi panasnya yang keluar besar sekai, bisa melelehkan apa saja di permukaan bumi,” katanya, seperti dilansir CNN.
Kendati demikian, Dhandang yakin, para peneliti memiliki batasan terkait dengan Tokamak. (rdr/rit)