Dinkes Kota Bandung Siap Berikan Vaksin Booster

BANDUNG – Pelaksanaan vaksin Covid-19 berjenis booster atau dosis ketiga bagi masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyatakan sudah siap, meski masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Dari arahan pemerintah, vaksin booster direncanakan akan mulai diberikan pada (12/1) mendatang.

Terkait rencana tersebut, Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menuturkan, secara tehnis, pihaknya masih menunggu arahan dari pusat.

Akan tetapi, jika tetap akan dilaksanaan sesuai jadwal pada (12/1) mendatang, maka pihaknya mengaku selalu siap memberikan vaksinasi dosis ketiga tersebut.

“Masih menunggu petunjuk teknis resmi dari Kemenkes, belum (dapat info) dari informasi tanggal 12 Januari, tapi kita bersiap saja,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/1).

Selain itu, saat ditanya terkait dengan penyebaran kasus Covid-19 varian omicron di Kota Bandung, Ahyani mengesankan bahwa sejauh ini belum terdeteksi adanya kasus tersebut.

“Tidak ada informasi (penyebaran omicron) untuk warga bandung,” ucapnya

Meskipun belum ditemukannya kasus tersebut, Ahyani menuturkan bahwa pihaknya akan selalu menghimbau kepada masyarakat untuk tetap memperketat penerapan Protokol Kesehatan (Prokes).

“Sama dengan daerah lain (antisipasi penyebaran omicron), seperti di edukasi untuk tetap patuh terhadap Prokes, melakukan surveilans aktif di faskes (fasilitas Kesehatan), 3 T (Tracing, Testing, dan Treatment), melakukan vaksinasi, dan yang terakhir pengiriman sampel sesuai kriteria,” Pungkasnya

Sementara itu, menurut Ketua Harian Satuan gugus tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron mengatakan kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung bergerak sangat landai. Sehingga kasus penyebaran varian baru Omicron belum juga ditemukan dan diharapkan tidak ada.

“Sampai hari ini masih dikatakan landai tidak ada peningkatan terkendali tapi tingkat kewaspadaan harus dijaga,” ucapnya

Dengan landainya kasus Covid-19 di Kota Bandung, bisa dilihat dari keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19.

Ia menuturkan, saat ini BOR di Kota Bandung berada di angka 5-7 persen jauh di bawah standar WHO yaitu 60 persen.

“Bandung sampai hari ini (BOR) berkisar 5-7 persen dan 40 persen merupakan warga dari luar Kota Bandung,” Pungkasnya. (Mg4).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan