Vaksin Covid-19 di Kota Bandung Masih Kosong

JABAR EKSPRES – Ketersediaan vaksin Covid-19 belum sampai ke Kota Bandung. Diketahui bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung masih menanti suplai ribuan dosis vaksin tersebut. Lantas hingga saat ini, stok vaksin tengah kosong.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) telah menjanjikan ketersediaan vaksin bakal dipenuhi pada Selasa, 19 Desember 2023, besok.

“Kalau datang sesuai harapan kami, tidak semua puskesmas bisa. Cuman 300 vial, itu untuk 1.500 orang. Kami dari awal diberi kuotanya segitu,” ungkap Anhar kepada wartawan, Senin (18/12).

BACA JUGA: Antisipasi Kasus Covid-19, Rumah Sakit Perlu Kembali Siapkan Ruang Isolasi

Anhar menambahkan, pengajuan dari Pemkot Bandung untuk ketersediaan vaksin Covid-19 telah dilakukan sedari jauh hari. “Kami waktu pengajuan itu, awal Desember,” tambahnya.

Sementara terkait prioritas vaksinasi, Anhar menuturkan, seperti yang disampai Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tenaga kesehatan masih menjadi yang paling utama untuk menjalani vaksin.

Selanjutnya, lansia dan warga yang memiliki riwayat komorbid. “(Mereka) yang belum lengkap (vaksin). Maka terlebih dahulu divaksinasi Covid-19,” tutur Anhar.

“Kalau masih ada sisa (dosis), giliran masyarakat umum yang belum (vaksin). Jadi sampai ke masyarakat umumnya, kami menunggu pasokan lebih lagi,” lanjutnya.

Diketahui, jumlah temuan kasus Covid-19 kembali menjadi 25 orang yang terkonfirmasi positif. Angka tersebut mengalami penambahan, yakni tersisa 19 kasus.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan, per Selasa (12/12) kemarin, tercatat ada sebanyak 25 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Ibukota Jawa Barat (Jabar) itu.

“Namun, kondisinya tidak perlu sampai dirawat karena baru menunjukkan gejala,” ungkap Ema di Kota Bandung, belum lama ini.

BACA JUGA: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, RSUD Lembang Berlakukan Pegawai Wajib Pakai Masker

Dia mengingatkan, kabar adanya kasus Covid-19 bukan berarti buruk. Justru memang secara fakta ada datanya. Lantas hal demikian perlu diwaspadai warga masyarakat.

Kendati demikian, masyarakat perlu tetap tenang dalam menghadapi isu kenaikan Covid-19. Pihaknya mengimbau, masyarakat kembali menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Covid itu sekarang ada, walaupun baru sedikit. Tapi jangan sampai diabaikan. Kalau kita teledor, bisa berdampak banyak,” pungkasnya. (zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan