Pilu, Sebelum Salsabila Tewas Ditabrak dan Dibuang Oknum TNI, Kakaknya Tewas Kecelakaan Tak Jauh dari TKP

BANDUNG – Ayah Salsabila, Jajat (48) memendam duka dan trauma mendalam terkait kehilangan anaknya. Termasuk Salsa yang jadi korban tabrak lari di Nagreg.

Lokasi tabrakan itu, sebenarnya tidak jauh dari rumah Salsa. Hanya saja ketika kejadian, Ayah Salsabila sedang bekerja di Cijolang.

Ayah Salsabila juga tidak menyangka, kejadian kecelakaan di Nagreg begitu tragis. Selain putrinya meninggal tertabrak mobil oknum TNI, jenazahnya juga dibuang ke Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas.

“Salsa itu anak kesayangan saya. Anak bungsu. Sebetulnya saya ini masih trauma,” tutur Jajat, terkait perasaan kehilangannya.

Sebenarnya, ada trauma yang belum pernah diungkapkan sebelumnya kepada publik. Yakni kecelakaan yang menimpa anak pertamanya.

Kejadiannya beberapa tahun lalu. Waktu itu, sang istri masih bekerja di Arab Saudi sebagai tenaga kerja wanita (TKW) dengan kontrak 4 tahun.

Anak pertama pasangan ini, sudah berusia 16 tahun waktu itu. Tiba-tiba mengalami kecelakaan ditabrak mobil boks, tak jauh dari lokasi kecelakaan Salsabila.

“Lokasinya nggak jauh, agak turun sedikit ke bawah. Tapi masih sekitar itu,” kata Jajat sembari terputus-putus bicaranya.

Saat kecelakaan terjadi, istrinya baru menjalani kontrak 2 tahun di Arab Saudi. Dia khawatir mengabarkan kalau anak mereka meninggal dan sang istri harus melanggar kontrak, karena pulang lebih awal.

Dua tahun lamanya Jajat berbohong kepada istrinya, terkait anak pertama mereka yang sudah tiada. Jajat berdalih, anaknya itu sudah bekerja dan sibuk.

Istrinya baru tahu kalau anak mereka sudah tiada dua tahun kemudian. Atau setelah kontrak berakhir dan pulang kembali ke Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg.

Suasana duka, lama dirasakan pasangan suami istri dengan empat anak tersebut. Ada juga rasa trauma. Naas, beberapa tahun berselang kecelakaan justru menimpa anak bungsu kesayangannya.

Salsabila ditabrak oknum anggota TNI di dekat SPBU Ciaro, yang sesungguhnya tidak jauh dari rumah. Hanya 5 menit berjalan kaki menyusuri gang sempit.

“Mungkin cuma bisa diambil hikmahnya. Yang terjadi sudah tidak bisa diulang. Saya ini sebenarnya masih trauma,” kata Jajat, saat dikunjungi Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan