Ini Penyebab PPKM di Kota Cirebon Naik ke Level 2

CIREBON – Saat ini Kota Cirebon status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) naik menjadi level 2. Hal tersebut disebabkan kurangnya tracing, sehingga indikator yang dtetapkan tidak terpenuhi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi menjelaskan, indikator level PPKM memang dinamis. Tetapi ada tiga hal yang menjadi acuan utama yakni, test, tracing dan treatment, di samping vaksinasi dan lannya.

“Mungkin saat jatuh di evaluasi indikator utama 3T khususnya di tracing kita di bawah 14,” ujar Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, Selasa (4/1).

Indikator tracing di bawah 14 saat evaluasi dianggap terbatas dan sangat mempengaruhi pada penilaian level. Walaupun dalam kondisi sebenarnya, tidak ada penambahan kasus tingkat kematian.

Dia mengaku akan menanyakan ke dinas kesehatan terkait indikator tracing yang tidak masuk dalam data, saat proses evaluasi level PPKM.

Adapun tracing yang pernah dilakukan pada Desember 2021 merupakan bagian dari evaluasi Pelaksanaan Tatap Muka (PTM) terbatas.

“Kemarin tracing bagian dari evaluasi PTM terbatas,” ucapnya.

Agus mengaku belum tahu, apakah orang yang melakukan perjalanan, atau beraktivitas dan melakukan tes PCR maupun antigen, tercatat atau tidak dalam data tracing.

“Nanti kita coba evaluasi dan minta ke Dinkes. Apakah tracing kita nol, atau karena tidak ada tracing atau ada laporan yang belum masuk,” katanya.

Menurutnya dari sisi transmisi komunitas dengan tracing yang tidak dilakukan, kondisinya karena tidak ada kasus.

Tetapi di dashboard Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di bawah 14 termasuk kategori terbatas.

“Kalau nggak ada kasus kan nggak ditracing,” pungkas Agus. (radarcirebon/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan