Antisipasi Omicron, RSUD Otista Sediakan Delapan Ruang Isolasi

SOREANG – Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia terus bertambah. Menurut informasi sejak Senin 3 Januari 2022 menjadi 152 kasus positif Covid-19 Omicron di Indonesia. Mengantisipasi hal itu RSUD Otista Kabupaten Bandung telah menyediakan delapan ruang isolasi.

Direktur RSUD Otista dr. Riantini mengungkapkan, meskipun warga Kabupaten Bandung saat ini tidak ada yang terpapar virun Omicron, namun RSUD Soreang tetap melakukan sejumlah langkah guna mengantisipasi merebaknya varian baru tersebut.

Pertama, yaitu dengan menyiapkan delapan ruang isolasi. Meski sebenarnya sudah ada tempat isolasi di gedung lama RSUD Soreang.

“Ruang isolasi itu ada delapan bed. Untuk pasien Covid-19 yang umum, kemudian ibu hamil dengan Covid-19, ada lagi untuk bayi dan anak-anak. Jadi dibagi berdasarkan golongan dan umur,” ungkap Riantini saat di konfirmasi, Selasa (4/1).

Selain menyiapkan ruang isolasi tambahan, kata Riantini, RSUD Soreang juga sudah menerapkan screening dengan memasang barcode Peduli Lindungi di semua akses masuk gedung.

Kebijakan lain yang ditempuh adalah, peniadaan jam besuk yang diberlakukan di rumah sakit selama kondisinya masih berstatus pandemi.

Upaya selanjutnya adalah dengan menggelar program vaksinasi Covid-19. Riantini mengungkapkan pada tanggal 6 Januari mendatang akan digelar penyuntikkan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-12 tahun, dengan sasaran 200 orang. Menurutnya, dengan kegiatan vaksinasi maka kasus Covid-19 bisa ditekan.

“Saat ini cangkupan vaksinasi sudah lebih luas, mudah-mudahan dengan vaksinasi yang terus bergerak, kasus juga bisa ditekan dan harapan dari WHO yaitu 2022 ini pandemi bisa selesai,” jelasnya.

Dikatakan Riantini, meskipun varian Omicron itu mayoritas terjadi karena melakukan perjalanan luar negeri, namun tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada orang yang tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.

Dia juga menjelaskan, untuk saat ini di gedung isolasi RSUD Soreang lama, tidak ada pasien Covid-19.

“Kami mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program vaksinasi dari pemerintah. Apalagi kedepan ada rencana program vaksinasi booster. Harus divaksin minimal dua kali, karena kedepannya ada rencana program vaksinasi booster untuk masyarakat,” tandasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan