Modus Diisi Ilmu Untuk Lomba Pencak Silat, 2 Siswi Di Pandeglang Dicabuli Gurunya

PANDEGLANG – Dengan modus akan mengisi ilmu pada tubuh muridnya, untuk memberikan kekuatan selama mengikuti lomba pencak silat, dua orang siswi SMP di Pandeglang di cabuli gurunya.

Oknum guru honorer pelaku pencabulan tersebut berinisial AI (48), yang mengajar di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Pandeglang, Banten. Pelaku akhirnya ditangkap aparat setelah dilaporkan oleh kedua korbannya.

Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlansyah mengatakan pelaku diduga mencabuli 2 siswinya sekaligus, yakni NA (13) dan SS (13). Kasus tersebut terungkap setelah pihaknya menerima laporan dan langsung melakukan pengusutan.

“Ada dua laporan yang kami terima dengan pelaku yang sama, pelaku merupakan oknum guru honorer di Pandeglang,” kata Belny ketika dikonfirmasi, Kamis (30/12). Belny menyebut kasus tersebut terjadi di waktu dan lokasi berbeda. Namun, kedua korban merupakan siswi di salah satu SMP yang sama.

Kasus pertama terjadi pada 10 Desember 2021, sekitar pukul 10.00 WIB di belakang sebuah SPBU yang ada di Kecamatan Saketi. “Di sana pelaku AI (48) yang merupakan oknum guru honorer melakukan perbuatan kejinya kepada NA (13),” beber Belny.

Sebelum kejadian, korban yang berada di sekolah diajak oleh pelaku untuk mengikuti perlombaan pencak silat di Pandeglang.

“Namun, sebelum mengikuti perlombaan, korban terlebih dahulu diajak untuk ziarah di pemakaman umum di belakang POM bensin Saketi,” kata Kapolres.

Saat tiba di lokasi, pelaku mengajak korban untuk berdoa dan membakar menyan. Selanjutnya pelaku memegang kedua tangan korban dengan mengatakan bahwa pelaku akan memasukkan ilmu ke tubuh korban. Korban diajak ke suatu gua yang tidak jauh dari tempat ziarah.

Dalam gua tersebut, korban diminta membuka bajunya. “Korban sempat menolak, namun pelaku tetap memaksa korban. Di situ pelaku melancarkan aksi bejatnya terhadap korban,” ucap Belny. Aksi pencabulan kedua dilakukan pada 22 Desember 2021, sekitar pukul 16.00 WIB.

Kali ini korbannya SS (13) dan lokasinya di kediaman kakek korban, di Kecamatan Saketi. “Ketika itu pelaku mendatangi korban yang tinggal di kediaman kakeknya dengan dalih mau mengambil absen tanda tangan,” imbuh Belny.

Saat masuk ke kediaman korban, pelaku langsung menanyakan absen kepada korban. Lalu korban mengambil absen di kamarnya. Sama seperti kejadian pertama, modus pelaku mengatakan bahwa korban akan diisi ilmu untuk perlombaan silat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan