Jumlah Tersangka Kriminal Tahun 2021 Mengalami Kenaikan

SOREANG – Sepanjang Tahun 2021, angka kriminalitas di Kabupaten Bandung menurun, namun jumlah tersangka yang ditangkap mengalami kenaikan. Hal tersebut dikatakan Kapolreta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan, saat di wawancara di Mapolresta Bandung, Kamis (31/12) sore.

Hendra mengungkapkan, angka kriminalitas pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar tujuh persen. Dimana pada tahun 2020 itu ada 1.923 laporan, sementara pada tahun 2021 menjadi 1.782 laporan. Kata Hendra, angka penyelesaian kasus meningkat sebesar dua persen.

“Kasus curat dan curas turun dua persen, curanmor roda dua turun 30 persen, dan curanmor roda empat turun empat persen. Untuk curanmor roda dua, barang bukti yang kita amankan pada tahun 2020 itu 126 unit dan 148 unit di tahun 2021. Kemudian ada 28 unit kendaraan roda empat yang diamankan,” ungkap Hendra.

“Tahun ini angka kriminalitas turun, namun jumlah tersangka mengalami kenaikan, yakni untuk kasus curat, jumlah pelaku yang ditangkap pada tahun 2020 itu sebanyak 135 orang dan pada tahun 2021 menjadi 142 orang,” tambahnya.

Kemudian, lanjut Hendra, untuk kasus pencurian dengan kekerasan, tersangka yang diamankan itu sebanyak 46 orang di tahun 2021. Artinya mengalami kenaikan sebesar 15 persen, karena pada tahun 2020 hanya ada 40 tersangka yang ditangkap.

“Jadi jumlah kejahatannya menurun, tapi pelakunya bertambah banyak,” ujar Hendra.

Selanjutnya, Hendra mengungkapkan untuk kasus penyalahgunaan narkoba itu mengalami peningkatan sebesar tiga persen. Dimana pada tahun 2021, ada 23 kasus penyalahgunaan ganja, 30 kasus sabu, 12 kasus psikotropika, dan 30 kasus tembakau sintetis.

“Ada kasus baru di 2021 terkait dengan pengungkapan tembakau sintesis atau tembakau gorila. Tahun 2020 tidak ada pengungkapan, sementara di tahun 2021 ada 30 kasus tembakau gorila dengan tersangka 37 orang,” jelas Hendra.

Lebih lanjut Hendra mengatakan, Polresta Bandung pun berhasil mengungkap 26 kasus yang menggemparkan atau viral di media massa atau sangat mendapatkan atensi dari publik. Dimana diantaranya ada sembilan kasus pembunuhan yang berhasil terungkap.

“Kecuali yang di Cangkuang masih proses penyelidikan dan penyidikan. Lalu ada yang cukup besar yaitu pengiriman benih lobster yang kerugiannya Rp2 miliar,” tandasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan