DPKP Kota Depok Sebut Mayoritas Kebakaran Dipicu Korsleting Listrik

DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok melaporkan peristiwa penyebab kebakaran yang selama ini terjadi di Kota Depok.

Kepala DPKP Kota Depok, Gandara Budiana mengatakan, jumlah peristiwa kebakaran yang terjadi di Depok selama satu tahun terakhir ini cukup banyak.

Meski begitu, saat menjelaskan sumber pemicu terjadinya kebakaran, Kepala DPKP Kota Depok itu menyebut sumber penyebab kebakaran sendiri mayoritas disebabkan korsleting listrik.

“Sebagian besar penyebab dari peristiwa kebakaran yang ditangani Damkar Depok terjadi akibat korsleting listrik atau hubungan pendek arus listrik,” katanya, Senin (27/12).

Pihaknya menuturkan, sepanjang tahun ini (Januari-November), setidaknya terdapat 108 kasus kebakaran yang berhasil ditangani.

Adapun, menurutnya, di antara kasus yang ditangani itu terdapat kasus kebakaran maupun kasus non kebakaran.

“Sampai dengan November 2021, tercatat sebanyak 500 kasus non kebakaran yang berhasil kami tangani. Adapun, di antara kasus tersebut paling banyak kasus evakuasi yang mana mencapai 437 tindakan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dia menyebut untuk kasus kebakaran yang telah ditangani itu dapat dirinci mulai dari Januari ada 10 kasus, Februari ada empat kasus, Maret ada sembilan kasus, dan April 12 kasus.

“Kemudian, Sembilan kasus terjadi pada bulan Mei dan Juni, 10 kasus di bulan Juli, lalu Agustus terdapat 15 kasus, September 12 kasus, dan masing-masing di bulan Oktober dan November sebelas dan tujuh kasus,” terangnya.

Disebutkan, mayoritas dari kasus kebakaran yang ditangani terjadi di area pemukiman warga. Total kerugian yang diderita dari kasus tersebut sebesar Rp1,1 miliar.

Terakhir dia menambahkan, selain penanganan kasus kebakaran, kasus non kebakaran lainnya yang sempat ditangani yakni berupa evakuasi sarang tawon, ular dan monyet yang masuk ke pemukiman warga, termasuk longsor, banjir dan pohon tumbang. (mg2/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan