Mengatasi Katarak Dengan Metode Fakoemulsifikasi

JAKARTA – Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh atau buram. Banyak orang yang menyangka katarak hanya terjadi pada usia lanjut ternyata juga bisa dialami orang yang lebih muda.

Hingga saat ini cara penyembuhan yang paling banyak dipilih adalah dengan operasi, karena langsung terlihat hasilnya.

Teknik operasi katarak mata salah satunya dilakukan melalui bedah laser atau dikenal dengan nama fakoemulsifikasi.

“Umumnya, prosedur ini berjalan singkat dan minim risiko komplikasi. Meskipun begitu, beberapa efek samping mungkin dapat Anda alami pasca menjalani prosedur operasi katarak,” kata Dokter spesialis mata Siloam Hospitals Buton, dr. Yosylina Pramudya Wardhani Sp.M., melalui aplikasi live Instagram pada edukasi bincang sehat bertajuk Operasi Katarak dengan Laser, baru-baru ini.

Menurut dr. Yosylina, fakoemulsifikasi adalah operasi mata melalui teknik bedah laser yang dilakukan dengan mengambil bagian depan lensa mata tanpa merusak kapsul posterior.

Prosedur ini aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Setelah fakoemulsifikasi, dokter akan memasang lensa buatan (IOL) agar mata dapat melihat dengan lebih jelas.

Menurutnya, katarak menyerang bagian lensa mata yang dapat menurunkan fungsi penglihatan secara perlahan tanpa disertai rasa sakit.

Misalnya pandangan berbayang saat melihat jauh pun penglihatan warna memudar seperti tertutup kabut dan beberapa mengeluhkan silau saat melihat ditempat terang.

Famoemulsifikasi, laser katarak berfokus kepada Ultrasound yang digunakan untuk memberikan getaran dan panas sehingga mampu menghancurkan ‘nucleus’ dan di emulsikasi, yaitu menghisap nucleus yang hancur. Umumnya durasi operasi terbilang singkat dengan luka insisi yang kecil yang tidak perlu dijahit.

Setelah Operasi Katarak

Pascaoperasi katarak, kata dia, organ mata umumnya akan terasa kurang nyaman, atau tampak kemerahan selama beberapa hari. Hal ini normal terjadi selama masa penyembuhan. Biasanya, gejala-gejala tersebut akan hilang dan penglihatan pasien akan kembali jernih dalam waktu 6-8 minggu.

“Oleh karenanya jangan membasuh atau menyentuh mata maupun berenang. Hindari debu atau asap bahkan mengejan, batuk atau bersin yang terlalu kuat. Dan segera hubungi dokter bila ada dirasakan kejadian lain seperti infeksi, mual dan muntah, nyeri hebat, sensitif cahaya yang berlebihan,” tutur dr Yosylina.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan