Sekitar 30 Persen Anak di Bawah Umur Mengakses Video Tak Senonoh

SOREANG – Konten asusila semakin menggila melalui digitalisasi yang mengakibatkan kebebasan tanpa batas dalam akses internet, pada akhirnya berujung banyaknya kasus pelecehan seksual yang dilakukan anak di bawah umur maupun dewasa.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan membenarkan hal tersebut, setelah di cermati perkembangan saat ini, kasus pornografi cukup meningkat. Bahkan, katanya, pernah ada kejadian di wilayah Kabupaten Bandung terjadi pemerkosaan disertai pembunuhan seorang anak di bawah umur dan pelakunya pun dibawah umur.

“Begitu kita dalami, mereka (para pelaku) mendapatkan informasi tersebut melalui media internet. Jadi saya mengimbau kepada masyarakat semua, agar lebih mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan media internet tersebut, karena di dalamnya sangat terbuka dan mudah diakses,” ungkap Hendra saat di konfirmasi, Jumat (17/12).

Hendra juga menjelaskan, hasil survei saat ini membuktikan anak-anak di bawah umur yang pernah mengakses dan melihat video pornografi sekitar 30 persen, dan sekitar 26 persen anak di bawah umur pernah melakukan hal yang tak senonoh.

“Saya sangat prihatin, anak-anak di bawah umur sudah melakukan hal tak senonoh. Maka dari itu, sudah menjadi tugas kita bersama orang tua untuk membantu mengawasi anaknya masing-masing,” jelasnya.

Sementara itu, viralnya kejadian pelecehan seksual di salah satu Pondok Pesantren yang ada di Kota Bandung, di mana pelakunya merupakan oknum guru pesantren yang melakukan hal tak senonoh terhadap belasan santri-nya, Bupati Bandung Dadang Supriatna akan mengantisipasi agar tidak terjadi hal serupa di Kabupaten Bandung.

Pasalnya, kata Dadang, pondok pesantren yang berdiri di Kabupaten Bandung ada 300.

“Saya sudah intruksikan perhatian yang intensif, dan pembinaan. Di wilayah Kabupaten Bandung juga ada lembaga Ormas Islam, yang mana masing-masing Pesantren itu di dalamnya ada beberapa Ormas Islam, yaitu Muhammadiyah, Persis dan Nahdlatul Ulama (NU). Melalui itulah kita melakukan pembinaan,” kata Kang DS panggilan akrab Bupati Bandung.

Selain itu, lanjut Dadang, Kesbangpol Kabupaten Bandung pun telah melakukan pembinaan, dan yang terakhir akan meminta laporan dari pihak Kecamatan.

“Saya akan melihat dan minta laporan dari para Camat dan kemungkinan akan turun langsung ke lapangan untuk melihat situasi dan meninjau 300 pesantren yang ada di Kabupaten Bandung. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian tersebut,” pungkasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan