BANDUNG BARAT – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata akan dibangun di kawasan waduk cirata luas 2.000 hektar.
Direktur Utama PJB melalui Badan Pengelola PJB, Arip Prianto menjelaskan bahwa pembangkit listrik ramah lingkungan ini akan segera dibangun dan dapat menjadi revolusi pengembangan EBT di Indonesia.
“Dengan hadirnya proyek dari PLTS Terapung Cirata akan menjadikan revolusi pengembangan EBT di Indonesia, mengingat pembangkit listrik ini dapat mengimbangi 214.000 ton emisi karbon dioksida,” ujar Arip (17/12).
Melalui pembangunan proyek strategis nasional ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan nasional sebesar 23 persen.
“Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), ke depannya diharapkan akan mendorong proyek-proyek terobosan di bidang EBT dengan harga yang kompetitif,” tutur Arip.
Arip memaparkan bahwa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini mencakup 3 kawasan pemerintahan daerah, yang mana juga menjadi kendala dalam mengurus administrasi.
“Pembangunan PLTS ini juga mencakup 3 kawasan pemerintahan daerah yaitu, kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Cianjur karena hal itu pula terdaPt beberapa kendala secara administratif agak sulit namun tetap ditempuh,” jelas Arip.
Lebih lanjut arip menjelaskan sebagai proyek strategis nasional, PLTS terapung Cirata ini diharapkan dapat menjadi percontohan agar dapat mengembangkan pembangkit EBT. Di daerah lain.
“Melalui hadirnya PLTS ini semoga Indonesia dapat mencapai target bauran EBT 23 Persen pada 2025 nanti, serta mendukung upaya pengurangan emisi secara signifikan,” pungkasnya.
