Program OPOP Baru Sentuh 2.574 dari Target 5.000 Pesantren di Jabar

TASIKMALAYA – Selama tiga tahun Program OPOP (One Product One Pesantren) yang dilaksankan Dinas telah berjalan Koperasi dan Usaha Kecil (DISKUK) Jabar diklaim telah sesuai dengan rencana.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (DISKUK) Jabar Kusmana Hartadji menuturkan, Selama program OPOP berjalan sudah ada 2.574 pesantren yang mengikuti program populis Gubernur Jabar itu.

‘’Target pesantren dalam program OPOP adalah 5.000 pesantren. Dengan demikian, capaian target OPOP sudah lebih dari 50 persen,’’kata Kusmana dalam keterangannya, Rabu, (15/12).

Dia mengatakan, sesuai dengan RPJMD Jabar 2018-2023 kita punya target 5.000 Pondok pesantren (ponpes) saat ini realisasinya untuk tahun 2019 dan 2020 itu 1.574 (ponpes) dan di tahun 2021 ini 1.000 pesantren.

OPOP juga mendorong seluruh pesantren untuk meningkatkan kualitas produk. Bahkan, pasarnya sudah tidak lagi hanya regional dan nasional, tetapi juga mulai go international.

“Alhamdulillah, kemarin sudah dilepas oleh Pak Gubernur untuk ekspor perdana beberapa produk ke Dubai, seperti manggis, salak, jengkol, fashion muslim dan mukena,” ucapnya.

Kegiatan OPOP kali ini dilaksanakan DISKUK Jabar melalui UPTD Pendidikan, Pelatihan, Perkoperasian dan Wirausaha Provinsi Jabar, serta sudah dianugerahi penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020.

OPOP juga sukses menjadi pemenang Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2020 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020.

Selain itu, OPOP mendapatkan penghargaan Inovasi Terbaik Indonesia dari Kementerian PANRB sebagai satu-satunya program di bidang kepesantrenan, yang hanya ada di Jabar.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, program OPOP menjadi salah satu upaya Pemda Provinsi Jabar dalam meningkatkan perekonomian secara adil dan merata, terutama pascapandemi COVID-19.

Menurutnya, peningkatan ekonomi pesantren dapat memberi dampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar pesantren.

“Dalam rangka mewujudkan perkembangan ekonomi yang adil dan merata, maka Pemprov Jabar melahirkan program-program, seperti desa wisata, OVOC (One Village One Company), BUMDes, dan program lain termasuk OPOP,” kata Pak Uu –sapaan Wagub Jabar.

“Kalau pesantren memiliki kegiatan ekonomi yang hebat, maka masyarakat sekitar akan menikmati peluang dan pergerakan ekonomi. Biasanya ponpes ada di pedesaan, maka uang akan beredar di wilayah tersebut,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan