JAKARTA – Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung kembali menuai masalah, kali ini terjadi kesalahan Standar Operasional prosedur (SOP) terhadap pembongkaran pier (pilar) di kawasan Teluk Jambe, Karawang sehingga menyebabkan fatality incident. Kejadian tersebut viral di media sosial, hingga akhirnya pihak manajemen PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) angkat bicara.
“PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan,” ujar Presiden Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menanggapi video yang beredar terkait dengan pembongkaran Pier di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), dikutip dalam keterangan resminya, Rabu (8/12).
Dwiyana menceritakan kronologis kejadian, di mana Tim Quality PT KCIC dan Konsultan Supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pier (pilar) di DK46 dan menginstruksikan Kontraktor melakukan rework dan membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan.
“SOP Engineering terkait dengan pembongkaran pier untuk rework sudah ditetapkan termasuk aspek keselamatan konstruksinya, namun berdasarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh KCIC didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada didalam video,” tegasnya.
Kontraktor Akan Ditindak Tegas
Pasca kejadian pembongkaran pier KCJB di DK46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang yang dilakukan tanpa SOP Konstruksi yang benar sehingga menimpa eskavator pada Minggu (5/12), PT KCIC langsung memanggil, melakukan investigasi dan memberikan teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulang.
“Betul adanya bahwa saat dilakukan pekerjaan Rework pembongkaran pier, Kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan. Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi,” jelas Dwiyana
Dwiyana menambahkan kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. “Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa. Operator yang menjalankan eskavator berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum reruntuhan menimpa,” tambahnya.
Saat ini, Dwiyana menegaskan Tim Konstruksi dan SSHE PT KCIC sedang melakukan investigasi mendalam terkait kejadian tersebut dan berkoordinasi dengan semua pihak yang bekerja pada proyek KCJB agar lebih memperhatikan SOP Konstruksi sehingga kejadian serupa tidak terulang.