Berantas Pinjol dan Bank Emok, BUMN-Pemerintah Harus Kerjasama 

SOREANG – Dalam rangka memberantas praktek pinjaman online (pinjol) dan bank emok maka seluruh perbankan khususnya milik BUMN dan juga pemerintah harus saling bekerjasama. Hal tersebut dikatakan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Tubagus Raditya Indrajaya.

“Pemerintah lewat intervensi anggaran. Kalau ini dikolaborasikan bersama-sama, saya pikir pinjol dan bank emok akan menghilang dengan sendirinya,” ungkap Raditya saat di konfirmasi, Kamis (4/11).

Pasalnya, kata Raditya, sistem pinjaman pinjol dan Bank Emok prosesnya relatif mudah, membuat pinjol dan bank emok lebih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Fakta tersebut harus menjadi sebuah tantangan bagi industri perbankan agar bisa menyalurkan pinjaman kepada masyarakat dengan cara yang efektif dan efesien tanpa harus meninggalkan sisi kehati-hatian,” kata Raditya.

Maka dari itu, lanjut Raditya, program BJB harus dioptimalisasikan, seperti kredit mesra, KUR dan lainnya, dengan bunga yang rendah dan aplikasi yang lebih cepat.

Karena, kata dia, dari sisi pengajuan, baik pinjol dan bank emok itu lebih efesien dan efektif. Seperti halnya, bank emok yang menggunakan sistem tanggung renteng yaitu mengkolaborasikan ibu-ibu di wilayahnya masing-masing.

“Sistem tersebut bagus tapi memang dari sisi bunga terlalu tinggi. Pinjol lebih efesien, hanya tinggal foto, KTP masuk, lalu keluar uang,” jelasnya.

Menurutnya, masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan antara kabupaten dan kota, kata Raditya, biasanya menjadi target dari pinjol dan bank emok. Oleh karenanya, pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan aparat yang melakukan pemberantasan terhadap praktek pinjol ilegal.

“Seluruh bank yang ada di kita itu melihat jaminan, bukan melihat value. Padahal anak-anak muda kita banyak yang mempunyai value luar biasa. Ketika anak muda main di online, kan banyak yang ngeview, itu kan value,” tandasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan