RSUD Al-Ihsan Resmikan Sarana dan Prasaran Fasilitas Khusus Pasien BPJS

BALEENDAH – Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terus melakukan pembenahan dan penataan sarana dan prasarana pelayanan.

Bahkan, saat ini RSUD Al-Ihsan diklaim menjadi salah satu rumah sakit terbaik untuk pelayanan pasien peserta JKN/Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.

Tak hanya fasilitas untuk pengguna BPJS, bangunan yang terdiri dari tiga gedung itu pun meliputi fasilitas lainnya turut diresmikan. Di antaranya ruang rawat inap kelas 3 dan ruang rawat inap bagi penderita kanker.

“Untuk menambah kenyamanan pasien yang berobat ke RSUD Al-Ihsan khususnya pasien peserta JKN/BPJS Kesehatan, telah diresmikan juga tempat pendaftaran baru dengan mengusung konsep seperti di lobby hotel yang dilengkapi dengan coffee shop, sehingga pasien merasa nyaman tidak seperti sedang berada di rumah sakit,” ungkap Direktur RSU Al-Ihsan Dewi Basmala di sela acara Peresmian Gedung Baru Al-Ihsan, Baleendah, Selasa (2/11).

Selain gapura dan tempat pendaftaran, lanjut Dewi, diresmikan juga penambahan ruang pelayanan rawat inap di gedung A lantai 6 dan 7 dan rawat inap kanker senter untuk menambah jumlah kapasitas tempat tidur, sehingga mengurangi angka rujukan karena penuhnya tempat tidur rawat inap di RSUD Al Ihsan.

“Sebelum melakukan apa-apa kami melakukan mapping dan mengukur survey kepuasan pelanggan. Nah dari hasil dua itu dinyatakan suatu kesimpulan bahwa kita harus berubah, perubahan itu kita tuangkan kedalam suatu gerakan yang namanya reformasi tata kelola rumah sakit,” jelasnya.

Reformasi ini, lanjutnya, tentu tidak akan berjalan kalau tidak ada konsep, sehingga pihaknya mempunyai suatu grand desain strategi apa yang harus dilakukan, maka konsep perubahan dimulai dari faktor sumber daya masyarakat (SDM).

Sehingga, kata Dewi, faktor perubahan yang dilakukan dalam tata kelola RSUD Al Ihsan ini dari sisi SDM, proses bisnis mencakup semua jenis pelayanan yang betul-betul mampu memberikan yang terbaik dan kenyamanan kepada pasien, dan tata kelola keuangan.

“Kita ingin memperbaiki seluruh aspek pelayanan agar seluruh masyarakat bisa dilayani dengan baik. Karena kita sudah mendapat penilaian dari Kemenkes mengenai rumah sakit rujukan Provinsi Jawa Barat, maka kita harus siap menerima rujukan pasien dari seluruh kota/kabupaten se-Jawa Barat,” kata Dewi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan