Pengangguran Kian Bertambah, Pemerintah Perlu Sediakan 3,6 Juta Lapangan Kerja Tiap Tahun

JAKARTA – Indonesia Maju 2045 merupakan cita-cita besar yang ingin dicapai bangsa Indonesia. Syarat menuju Indonesia Maju adalajh pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas, karenanya fokus utama dalam RPJMN 2020-2024 adalah pembangunan SDM.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menerangkan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk membangun SDM adalah menciptakan lapangan pekerjaan.

Dia menuturkan, saat ini pemerintah tengah berusaha mencocokkan antara jumlah angkatan kerja dengan ketersediaan lapangan kerja. Berdasarkan Data BPS, penduduk Indonesia pada tahun 2020 ini jumlahnya sebanyak 270,20 juta jiwa. Dengan jumlah angkatan kerja produktif sebanyak 140 juta jiwa.

“Sekarang ini tahap pembangunan SDM adalah bagaimana mengkompatibilitaskan atau terjadi link and match antara jumlah dan kualifikasi angkatan kerja dengan ketersediaan lapangan kerja kita,” ujar dia, Jumat (29/10).

Lebih lanjut, Muhadjir mengungkapkan, dari 140 juta angkatan kerja, sebanyak 7 juta orang masih menjadi pengangguran. Dia memperkirakan, di masa pandemi Covid-19 angka pengangguran sudah mencapai 9 juta orang.

Ditambah lagi, setiap tahunnya penduduk usia produktif memasuki dunia kerja sebanyak 1,8 juta dari sekolah menengah atas. Dan 1,7 juta dari perguruan tinggi.

“Artinya paling tidak kita harus menyediakan lapangan kerja per tahun untuk angkatan kerja baru sekitar 3,6 juta lapangan kerja,” sebutnya.

Lebih lanjut, Menko Muhadjir meminta para angkatan kerja produktif untuk tidak hanya mengandalkan dunia kerja. Tetapi berani untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja baru.

Kata dia, tuntasnya pembangunan SDM yang dilakukan sejak dini Indonesia sampai usia produktif terjadi apabila sumber pada akhirnya mereka betul-betul menjadi manusia produktif yang bekerja secara produktif.

“Ketuntasan pembangunan SDM Indonesia adalah apabila sumber daya yang sudah diantar dengan baik. Mulai dari 1000 hari awal kehidupan sampai lulus perguruan tinggi. Dan pada akhirnya betul-betul menjadi manusia produktif yang bekerja secara produktif,” pungkas Menko PMK.

Tinggalkan Balasan