CIMAHI – Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi pasar tradisional di Kota Cimahi sudah mencapai Rp 672.993.600 atau sekitar 76 persen dari target tahun 2021 yang mencapai Rp Rp 887.095.500.
PAD dari retribusi yang dipungut dari para pedagang itu diperoleh dari pasar tradisional yang dikelola Pemerintah Kota Cimahi yakni Pasar Atas Baru (PAB), Pasar Citeureup, Pasar Cimindi, dan Pasar Melong.
“Untuk tahun ini, targetnya Rp 887.095.500, saat ini capaiannya baru Rp 672.993.600 atau sekitar 76 persena,” kata Kasubag Tata Usaha (TU) UPTD Pasar pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disgakoperind) Kota Cimahi, Andri Gunawan, Selasa (5/10).
Untuk tahun 2021, terang Andri, target perolehan retribusi paling besar ada di PAB, yakni Rp 443.443.350 dengan jumlah lapak aktif 507. Disusul Pasar Cimindi Rp 315.201.000 dengan 217 kios/lapak yang aktif, Pasar Melong Rp 89.222.850 dengan 70 kios/ lapak aktif, dan Pasar Citeureup Rp 39.228.300 dengan 45 kios aktif.
“Mengapa pasar Atas paling besar targetnya, karena jumlah kios dan lapaknya paling banyak, yakni 507 dibanding pasar lainnya,” kata Andri.
Target retribusi pasar tahun ini sendiri lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Jika target tahun 2020 hanya Rp 873.192.900 maka tahun 2021 naik menjadi Rp 887.095.500. Meski begitu, pihaknya optimis bisa mencapai target tersebut.
“Kita optimis hingga akhir tahun bisa tercapai sesuai target,” ucap Andri.
Retribusi pasar tradisional sendiri dipungut berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 17 Tahun 2019 tentang Perubahan Tarif Retribusi Jasa Umum Pada Objek Retribusi Pelayanan Pasar.
Tarif retribusi dari pasar tradisional berbeda untuk setiap pasarnya, disesuaikan dengan besaran kios. Namun, sejak tahun lalu tarif retribusi pasar mengalami kenaikan.
“Ditariknya setiap hari dari pedagang. Kita langsung setorkan ke kas daerah hari itu juga. Kecuali kalau hari libur,” tuturnya.
Diakui Andri, pihaknya agak berat dengan target PAD retribusi pasar tahun ini. Mengingat wabah Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini. Meski begitu, aktivitas perekonomian di semua pasar mulai mengalami peningkatan, meski tak senormal sebelumnya.
“Semoga bisa tercapai walapun berat. Kalau liat posisi pengunjung dan pedagang semua semangat. Kondisi Pandemi ini sempat menjadi kekhawatiran kita, tetapi Alhamdulillaah untuk retribusi tetap masuk, dan kegiatan perdagangan tidak begitu terganggu,” pungkasnya. (fey)