Animo Warga Depok untuk Vaksinasi Menurun?

DEPOK – Upaya pemerintah membentuk herd immunity (kekebalan kelompok) melalui vaksinasi massal sampai kini masih terus berlanjut.

Di Depok, Pemerintah Kota (Pemkot) bersama mitra strategis lainnya terus mencoba memasifkan giat vaksinasi ini sampai ke setiap pelosok kelurahan.

Semua itu dilakukan dengan harapan target sasaran vaksinasi di Kota Depok yang jumlahnya mencapai 1,6 juta dapat terjangkau.

Di awal, kegiatan vaksinasi memang banyak masyarakat ikut berpartisipasi, terlebih ketika kasus konfirmasi positif Covid-19 sedang maraknya di Kota Petir itu.

Nyaris, kuota vaksin yang disediakan untuk hari itu habis terpakai karena tingginya animo masyarakat yang ingin agar segera mendapatkan vaksinasi.

Tapi itu hanya di awal, belakangan gelaran vaksinasi massal yang digencarkan di setiap kecamatan hampir rata-rata tidak memenuhi target kuota per hari.

Beberapa kecamatan seperti Kecamatan Cilodong, Cimanggis, Bojongsari dan lainnya mengalami kondisi yang sama, dimana tren partisipasi masyarakat (peserta vaksin) mulai berkurang.

Fakta sosiologis ini memang tidak bisa disederhanakan tanpa melihat setting sosial di belakangnya.

Beberapa kemungkinan yang menjadi pemicu turunnya tingkat partisipasi warga seperti ketidaksiapan mengikuti vaksinasi, jumlah sasaran yang mulai berkurang atau kondisi kesehatan temporal calon penerima vaksin boleh jadi merupakan alasan di balik semua itu.

Camat Bojongsari, Dede Hidayat, misalnya, menyebut kegiatan vaksinasi mutakhir di wilayahnya mulai mengalami penurunan partisipasi warga.

Namun, dirinya menilai penyebab di balik turunya animo warga itu karena banyaknya gerai vaksinasi yang dibuka di wilayahnya.

“Karena, setiap warga yang ingin divaksin sudah tercover oleh program Vaksinasi Covid-19 yang didakan oleh banyak pihak, seperti yayasan, Polsek ataupun Kodim 0508/Depok. Itu yang membuat tingkat partisipasi masyarakat seolah berkurang,” katanya, Sabtu (18/9).

Atas asumsi itu, dia tidak yakin kalau masyarakat di wilayahnya mulai berkurang hasratnya untuk bersedia divaksin.

“Jadi menurut saya, fenomena ini bukan disebabkan berkurangnya peminat, akan tetapi masyarakat sudah banyak yang terpencar mengikuti vaksinasi yang digelar di banyak gerai,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya mengaku tidak terganggu dengan tingkat keterlibatan peserta vaksin pada giat Gebyar Vaksinasi Covid-19 akhir-akhir ini di wilayahnya yang mulai menurun dari target 1.000 orang per hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan