JAKARTA – Pemerintah bersama TNI dan Polri terus memonitor perkembangan situasi di setiap daerah secara rutin dan merespon cepat dinamika yang terjadi di lapangan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartartomengatakan, kerja keras tersebut sudah membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari kasus aktif yang mulai melandai. Terutama di wilayah Jawa-Bali. Sedangkan untuk di Luar Jawa-Bali masih terjadi peningkatan dan jadi fokus perhatian Pemerintah.
‘’Kolaborasi bersama Pemerintah, TNI dan Polri menekan kasus Covid-19 akibat varian delta secara cepat di Kudus beberapa waktu lalu menjadi kisah keberhasilan dan harus dicontoh dan diterapkan di daerah lain,’’ucap Airlangga dalam keterangannya, Selasa, (03/08)
Menurutnya, ketika angka kasus aktif dan BOR pada pada titik puncak 12 Juni sebanyak 2.342 dan 100% berhasil diturunkan hingga per tanggal 31 Juli sebanyak 228 kasus aktif dan BOR 14%.
Beberapa poin kunci yang dapat dipelajari dari keberhasilan di Kabupaten Kudus antara lain penguatan 3T yaitu melakukan testing massif, tracing kontak erat, dan treatment bagi yang terkonfirmasi positif.
Selain itu, penyediaan isolasi terpusat di kabupaten dan desa agar tidak terjadi klaster di keluarga. mengaktifkan jogo tonggo dengan melibatkan relawan, pokdarwis, karang taruna, PKK.
‘’Update data setiap hari dari kades ke camat untuk diteruskan ke satgas kabupaten dan pengetatan wilayah hingga tingkat desa/RT dengan PPKM Mikro,’’ujar Airlangga.
‘’Menggenjot percepatan vaksinasi dengan melibatkan pihak swasta serta sinergi Pemerintah, aparat, dan kerjasama dari masyarakat,’’tambahnya.
Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini menuturkan, untuk pengendalian kasus di hulu, Pemerintah saat ini mengimplementasikan PPKM level 3 dan 4 di Pulau Jawa – Bali dan wilayah di luar Jawa Bali.
Sedangkan kebijakan 3T diintensifkan sebagai upaya di hilir. Secara khusus kegiatan testing akan ditingkatkan untuk menurunkan tingkat positivity rate.
Daerah yang diberlakukan PPKM Level III dan IV mendapatkan target minimal testing harian yang dituangkan dalam Instruksi Mendagri.
Pemerintah juga mendorong agar Babinsa dan Bhabinkamtibmas dilibatkan beserta para relawan agar ini bisa terus seluruhnya termonitor dan tracing-nya berjalan.