COVID-19 Hingga BBLR di Kota Cimahi Sebabkan Puluhan Ibu dan Bayi Meninggal

CIMAHI – Angka kematian ibu dan bayi sepanjang semester 1 tahun 2021 di tengah pandemi COVID-19 sudah mencapai 27 orang. Rinciannya, jumlah ibu meninggal ada 6 orang orang dan bayi ada 21 orang.

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinkes Kota Cimahi, Indah Gilang Indira menjelaskan, kematian ibu terjadi pada ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu nifas sampai dengan 42 hari setelah melahirkan.

“Sementara pada bayi terjadi pada bayi yang baru melahirkan sampai dengan bayi umur 12 bulan kurang sehari,” jelas Indah, Minggu (1/8).

Ia menjelaskan, penyebab ibu bisa meninggal saat sedang hamil sampai melahirkan tahun ini dikarenakan berbagai faktor. Dari mulai pendarahan, gangguan jantung, hingga terinfeksi COVID-19.

“Yang pendarahan ada 1 orang, gangguan jantung 3 orang, COVID-19 ada 4 orang dan lain-lain 1 orang,” terang Indah.

Sedangkan penyebab kematian pada bayi lantaran Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), asfiksia (kelainan kadar oksigen dalam tubuh menurun), kelainan kongenital dan sebagainya.

“BBLR itu ada 12 bayi, asfiksia ada 7 bayi, kelainan kongenital ada 3 orang dan lain-lain 1 orang,” sebut Indah.

Untuk menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi, kata Indah, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya. Seperti dengan mengembangkan program 1.000 hari pertama kehidupan yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unjani Cimahi.

Kemudian melalui Puskesmas ada berbagai kegiatan yang dilakukan. Dari mulai kelas ibu hamil, kelas ibu balita, kunjungan rumah ibu hamil risiko tinggi. Sementara untuk pelayanan tatap muka dibatasi karena adanya pandemi Covid-19.

“Karena pelayanan tatap muka dibatasi, dibuat grup di medsos untuk memantau kesehatan ibu hamil dan bayi. Bukan hanya dari sisi kesehatannya. Pemberdayaan masyarakat juga sangat dibutuhkan,” jelas Indah.

Kemudian jika ingin mengakses pelayanan kesehatan, disarankan untuk membuat janji terlebih dahulu. Kemudian, harus tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, jaga jarak, tidak memaksakan keluar rumah dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.

“Ibu hamil harus lebih hati-hati supaya tidak tertular, harus menjaga kondisi ibu dan bayinya agar tetap sehat. Jika ibu hamil tertular COVID-19, efeknya bisa berbahaya bagi ibu dan bayi yang di kandungnya,” jelas Indah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan