PPKM Darurat, Jadwal Liga 1 2021 dan Kontrak Pemain Kena Imbasnya

MALANG – Menyusul penundaan pelaksanaan Liga 1 2021-2022, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar pertemuan virtual dengan perwakilan klub Liga 1, termasuk Arema FC, Jumat (2/7).

“Manager meeting yang dilakukan klub-klub dan PT LIB itu masih sebatas pada diskusi, belum pada tahap pengambilan keputusan,” kata media officer Arema FC, Sudarmaji mengutip dari laman resmi klub.

Dalam forum tersebut, Arema FC mengungkit soal waktu dimulainya kompetisi menyusul pemberlakuan PPKM darurat selama periode 3-20 Juli 2021.

Sudarmaji menilai pembahasan hal itu sangat penting karena berkaitan dengan waktu selesainya kompetisi.

LIB selaku operator sebelumnya merilis skema soal Liga 1 akan digelar pada akhir Juli ini antara 23 hingga 30 Juli 2021.

Sudarmaji berpendapat sebaiknya kompetisi digelar tidak jauh dari 20 Juli nanti. “Atau tepatnya, seusai PPKM darurat,” ujar dia.

Namun, ada pula usul lain dari sejumlah klub lain. Mereka menerangkan seandainya PPKM darurat berakhir pada 20 Juli 2021, sedang klub dilarang latihan selama pembatasan tersebut, maka tidak baik bila Liga 1 langsung digelar.

“Klub-klub itu menilai idealnya, kompetisi dilangsungkan sebulan setelah PPKM darurat berakhir yakni pada 20 Agustus 2021,” tutur dia.

Menanggapi usulan itu, Arema FC berpendapat bila kompetisi diundur hingga Agustus nanti akan bersinggungan dengan kontrak pemain.

“Karena otomatis kompetisi berakhir mundur satu bulan kemudian,” ucap Sudarmaji.

Untuk mencari jalan tengah sebagai pertimbangan lebih lanjut, Arema FC lantas mengusulkan kompetisi dimulai antara 15 hingga 18 Agustus 2021.

“Mundurnya mungkin jangan sampai sebulan penuh, sebab kontrak pemain semusim di Arema FC dan beberapa klub umumnya berakhir Maret 2022,” imbuh dia.

Sudarmaji menerangkan bila kompetisi berakhir April 2022, setidaknya masih bisa ditoleransi.

Namun jika lebih dari itu, mungkin klub-klub akan kesulitan dalam membuat adendum kontrak dengan pemain. “Terutama pemain asing. Khawatir muncul sengketa,” ucap Sudarmaji. (mcr13/jpnn)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan