BANDUNG – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 tahap dua untuk jenjang SMA jalur zonasi dan SMK jalur prestasi nilai rapor umum sejauh ini sudah memasuki tahap pengolahan nilai.
Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat Wilayah VII Arief Subakty mengatakan, Disdik Jbar nanti akan mengumuman pada 9 Juli nanti.
‘’Jadi saat ini sudah melakukan finalisasi sistem untuk verifikasi data siswa yang kemudian akan dilanjutkan pada tahapan penetapan hasil,’’kata Arief ketika dihubungi Jabareskpres.com, Rabu, (7/7).
Untuk mengejar waktu, kata dia, finalisasi sistem dilakukan maraton, sebab banyak data yang harus diinput. Kemarin saja sampai jam 11 malam.
Bersama Kadisdik Provinsi setiap KCD selalu melakukan koodinasi lewat media daring, hal itu dilakukan karena masih banyak yang perlu dilengkapi.
Untuk keputusan, rencananya pada besok nanti akan digelar rapat pleno dengan dewan guru untuk memutuskan bahwa siswa diterima atau tidak.
Arief meniklai, sejauh ini para siswa lebih memprioritaskan melakukan pendaftaran ke sekolah negeri ketimbang swasta.
Maka dari itu, nantinya para siswa yang tidak lolos mendaftar di sekolah negeri, akan dialihkan ke sekolah swasta sesuai pilihannya.
Dia menyebutkan, untuk kapasitas SMA/SMK negeri itu 35% dan swasta 65%. Sehingga, setiap tahunnnya biasanya negeri kelebihan murid sedangkan swasta bisa kekurangan murid.
Meskipun begitu, sejauh ini belum didapati sekolah swasta yang melakukan pengaduan karena kekurangan penerimaan siswa yang mendaftar pada PPDB ini
“Tidak, belum ada laporannya dari sekolah swasta yang kekurangan murid,” ujarnya singkat.
Dia pun berharap tidak terjadi kendala dalam PPDB tahun ini. Dan, semua siswa dapat belajar di sekolah dimana saja sama.
Terpisah, Ketua yayasan Taruna Bakti Ibramsyah Amir mengatakan selama Pandemi di tahun kedua, pihaknya tidak mengalami kekurangan siswa yang melakukan pendaftaran selama PPDB kemarin.
“PPDB 2021/2022 sudah dari bulan Januari dan sudah terpenuhi saat ini untuk unit yang ada di Yayasan Taruna Bakti, kecuali Akademi Sekretariat Manajemen Bandung sampai bulan September 2021,” tuturnya.