Pandemi Covid-19 Membuat Daya Beli Masyarakat Semakin Berkurang

SOREANG, – Di tengah masa Pandemi Covid-19, para pedagang menghadapi situasi tersulit. Turunnya daya beli masyarakat membuat para pedagang mengeluh, sebab jumlah pembeli berkurang sehingga pemasukan mereka ikut turun. Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan.

Dikatakan Sahrul, pemerintah telah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk pengadaan bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid 19.

“Hal tersebut merupakan solusi yang diberikan oleh pemerintah saat ini, bagaimana Covid-19 bisa tekan sebaik mungkin, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa berjalan seperti semula,” kata Sahrul saat wawancara di Soreang, Rabu (7/7).

Dalam kondisi pandemi Covid-19 dan di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, Menurut Sahrul, yang harus terus dilakukan adalah saling mengingatkan dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes), agar bersama-sama memutus mata rantai Covid-19.

“Setelah dilakukan sidak (inspeksi mendadak) pada Senin (6/7) sore, kita melihat kesadaran dari masyarakatnya dalam menerapkan prokes juga cukup bagus. Kemudian juga beberapa tempat seperti kafe, restoran itu sudah take away semua,” jelasnya.

Sebagai nomor dua di Kabupaten Bandung dan sekaligus artis yang berpengaruh, Sahrul Gunawan menggunakan berbagai cara saat memberikan imbauan tentang protokol kesehatan. Di antaranya, dengan cara berkeliling ke sejumlah wilayah dan melalui media sosial (Medsos).

“Kita sama-sama terus mengingat Prokes untuk mengahalau Covid-19. Silahkan beraktivitas tapi tolong dijaga prokesnya. Kita tentu tidak ingin masyarakat menjadi korban,” paparnya.

Di tempat terpisah, salah satu pelaku usaha Kedai Kopi D’ Henz Coffe and Eatery, Heny Hendriyani mengaku, adanya pandemi Covid-19 membuat usahanya mengalami penurunan omset sebesar 70 hingga 80 persen. Kondisi tersebut memaksa dirinya untuk mengurangi karyawan.

“Satu karyawan diberhentikan dan satu orang dirumahkan. Di sini ada sepuluh karyawan. Saat ini, kita pun harus berinovasi lagi, untuk kembali meningkatkan pembeli,” kata Heny saat di wawancara di kedainya.

Dijelaskan Heny, dengan adanya PPKM darurat yang mewajibkan kedai hingga restoran melayani secara take away, ia memanfaatkan pemasaran secara online. Namun, katanya, hal tersebut masih kurang efektif, dan daya beli tetap berkurang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan