Disparbud Kabupaten Bandung Perbolehkan Objek Wisata Dibuka, Ini Syaratnya

SOREANG – Meski Kabupaten Bandung saat ini mengalami zona merah, namun Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung memperbolehkan beroperasinya objek wisata yang berada di luar zona merah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha mengungkapkan, meski Imendagri Nomor 14 Tahun 2021, Surat Edaran Bupati Bandung tanggal 21 Juni, dan instruksi satgas Covid 19 menyatakan objek wisata di zona merah itu dilarang dibuka. Namun, penetapan tersebut zonasinya per kecamatan.

“Jadi kalau pariwisata yang berada di kecamatan yang zonanya selain merah, itu boleh buka, dengan pembatasan kapasitas dan jam operasional serta pengetatan prokes sesuai aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” ungkap Yosep saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (23/6).

Yosep menuturkan, objek wisata dengan minat publik yang tinggi seperti objek wisata di wilayah Dago dan wilayah Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali seperti kolam renang Walini, itu harus ada pengawasan tersendiri.

Menurutnya, pengawasan objek wisata merupakan kewenangan camat selaku Satgas Covid 19 ditingkat kecamatan.

“Kalau berdasarkan pengamatan, pada umumnya tempat wisata di Kabupaten Bandung berada di zona selain merah, ada yang orange dan kuning bahkan hijau. Saat ini, saya sedang meminta update zonasi dari dinas kesehatan, jadi saya belum tahu (wisata yang berada di zona merah dan harus ditutup),” kata Yosep.

Mengenai wisatawan yang berasal dari luar daerah, kata Yosep, diperbolehkan berkunjung ke Kabupaten Bandung namun harus memiliki surat bebas Covid 19.

Menurutnya, berbagai upaya yang dilakukan guna mencegah penyebaran Covid 19 di objek wisata adalah dengan rutin mengkampanyekan protokol kesehatan dan melakukan pengawasan dengan ketat.

“Instrumen pengawasannya yang harus ketat, ketika mereka berada di perjalanan maupun ketika mereka berada di lokasi wisata, itu ada satgas internal pengawasan, penegakkan protokol kesehatan di masing-masing objek wisata, itu yang harus optimal,” jelasnya.

Menurut Yosep, setiap orang bisa terpapar Covid-19 dimana saja seperti saat dalam perjalanan. Yosep melanjutkan, jika setiap orang yang ada di objek wisata mampu menjalankan protokol kesehatan dengan baik maka potensi penyebaran Covid 19 dapat ditekan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan