Kasus Covid-19 Mengganas, RSUD Cililin Butuh Pasokan Tabung Oksigen

CILILIN – Meledaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB), berdampak pada meningkatnya kebutuhan tabung oksigen di RSUD Cililin untuk pasien yang dirujuk ke rumah sakit tersebut.

Kabid Sapras dan Peningkatan SDM pada RSUD Cililin, Lia Nurlia mengatakan, sejak angka kasus Covid-19 mengalami peningkatan usai libur Lebaran kebutuhan oksigen di tempatnya naik drastis.

“Sekarang kebutuhan tabung oksigen yang ukuran 6.000 liter meningkat drastis. Sehari bisa habis sekitar 50 sampai 60 tabung, itu kebanyakan untuk pasien Covid-19,” ucap Lia, Minggu (20/6).

Menurutnya, pada kondisi normal 50 tabung oksigen biasanya habis dalam 3-4 hari. Namun saat ini pihaknya harus keteteran karena mesti menyiapkan minimal 50 tabung dalam sehari.

“Apalagi terkadang stok tabung di kita habis di malam atau dini hari sehingga harus langsung ada gantinya,” katanya.

Keberadaan tabung oksigen itu sangat urgen mengingat pihaknya kerap kedatangan pasien Covid-19 yang nafasnya sudah sesak sehingga butuh bantuan oksigen. Terlebih sistem distribusi oksigen di RSUD belum tersentralisasi, sehingga masih harus dibawa secara manual.

“Di RSUD Cililin sistem penyaluran oksigennya untuk 24 bed pasien isolasi Covid-19 belum sentral, jadi masih di dorong dan itu harus hati-hati karena kalau tabungnya terjatuh khawatir bisa meledak,” tuturnya.

Sedangkan untuk ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan di RSUD Cililin, Lia menyebutkan masih mencukupi.

Begitupun dengan obat-obatan semuanya tercukupi karena ada bantuan droping dari provinsi. Tenaga kesehatan juga ada bantuan dari personel Puskesmas.

“Rencananya kita akan nambah sapras bed pasien Covid-19 antara 4-6 bed, mengantisipasi pasien isolasi di rumah sakit yang terus bertambah. Apalagi bed pasien Covid-19 yang ada saat ini hampir penuh terisi,” ujarnya.

Berdasarkan data yang masuk hingga Jumat (18/6/2021), bed pasien isolasi Covid-19 di RSUD Cililin hampir terisi penuh. Yakni untuk ruang isolasi kategori merah 4 bed terisi penuh, dan ruang isolasi kategori kuning dari kapasitas 20 bed, sebanyak 16 terisi.

“Namun sudah ada booking IGD sebanyak 5 pasien sehingga untuk jumlah bed yang kosong nantinya akan langsung terisi,” pungkasnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan