Kendala BIJB Kertajati, Pembangunan Lambat, Akses pun Terhambat

BANDUNG – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Tetep Abdul Latip mengatakan, pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati terkesan diabaikan oleh pemerintah pusat dibanding dengan pembangunan bandara Kulon Progo Yogyakarta.

“Bandara Kulon Progo masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Sehingga proyek tersebut mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat. Sementara Bandara Kertajati Jawa Barat tidak termasuk sehingga menjadi lambat dalam pembangunannya,” ucap Tetep di Bandung, (10/6)

Ia mengatakan, selama melakukan kunjungan kerja Provinsi Yogyakarta terkait dengan masalah insfrastruktur, ada beberapa program bandara yang sebetulnya sudah mulai duluan.

“Bandara Kulon Progo belakangan memulainya, namun lebih dahulu selesai karena ini masuk dalam PSN. Tapi bandara Kertajati tidak masuk, sehingga kurang mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat,” katanya.

Politis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan, selain masalah bandara, ada juga kendala lainnya. Sejumlah pembangunan infrastruktur mengalami refocusing anggaran karena pandemi Covid-19.

“Banyak pembangunan insfrastruktur yang terpaksa ditangguhkan karena memerlukan dana yang besar, termasuk masalah kemantapan jalan yang turun,” jelasnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady mengaku banyak pertanyaan tentang pekerjaan-pekerjaan di bidang infrastruktur khususnya masalah Bandara Kulon Progo. Sebab, proyek tersebut baru mulai di tahun 2017 – 2018 namun kini sudah selesai.

“Bandara Kertajati mulai dari tahun 2002 dan hingga tahun 2021 belum juga selesai. Tapi di Yogyakarta mempunyai bargaining position yang cukup bagus dengan pusat,” katanya.

Ia menuturkan, komisi IV DPRD Jabar bertanya beberapa pekerjaan terkait dengan insfrastruktur dan yang paling menonjol mengenai masalah bandara Kulon Progo yang mulainya 2017-2018 tapi mereka selesai lebih dulu.

“Jawa Barat membangun BIJB startnya tahun 2002 sampai dengan tahun 2021 enggak finish – finish. Ini akan menjadi PR yang lain untuk Jawa Barat, misalnya masalah tol Cisumdawu serta aksesibilitas lainnya,” cetusnya.

Tol Cisumdawu Belum Selesai, Akses Menuju Kertajati Terhambat

Semenjak pandemi Covid-19 muncul, transportasi udara merupakan salah satu sektor yang paling terpukul. Pembatasan kegiatan dan larangan ke luar kota dilakukan demi mencegah penyebaran virus. Permintaan penerbangan pun menurun. Alhasil, peristiwa inipun berdampak pada turunnya trafik penerbangan di Bandara Kertajati, Majalengka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan