“Sudah jalan. Begitu 16 April saat pemerintah menerapkan pandemi, Kemenhub melakukan pembatasan, ‘lockdown’ dan segala macam itu dari April sampai sekarang, turun. Namun, diprediksi kita hingga akhir tahun,” terangnya.
Disinggung mengenai bangkitnya bandara memerlukan waktu beberapa tahun, dengan santai dirinya mengatakan, hal itu tergantung akses.
Meyakinkan akses sangat berpengaruh, Rafi mencontohkan bandara Kulon Progo. Meskipun aksesnya jauh ke kota Jogja, tapi karena di Adisuciptonya sudah dikembalikan ke TNI AU, maka semua penerbangannya beralih.
“Ini juga kalau aksesnya sudah nyambung, Tol Cisumdawunya. Jadi dari kota Bandung ke Kertajati cuman 45 hingga 60 menit, jadi pasti akan beralih ke sini,” ungkapnya.
“Apalagi Huseinnya dikembalikan ke TNI AU. Tapi sekarang karena Huseinnya dikembalikan ke TNI AU, penerbangannya malah ke Soekarno Hatta,” imbuhnya.
Iapun menuturkan, waktu tempuh dari kota Bandung ke Soekarno Hatta dan kota Bandung ke Kertajati sama-sama 2 jam setengah. Namun, calon penumpang tetap memilih Soekarno Hatta. Pasalnya, untuk menuju Kertajati tidak ada akses tol.
