Capai 222 Kasus, Jumlah Positif Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Baleendah

BALEENDAH – Puskesmas Baleendah telah melaksanakan tracking (pelacakan) terhadap seluruh staf Kecamatan Baleendah, di Aula Kecamatan Baleendah, Rabu (9/6).

Menurut informasi, tracking tersebut dilaksanakan adanya beberapa staf yang terkonfirmasi Covid-19.

Kepala Puskesmas Baleendah, Kabupaten Bandung, Wiji Hartono mengungkapkan, pihaknya telah melaksanakan tracking kepada seluruh staf Kecamatan Baleendah, dan ditargetkan sebanyak 60 orang.

Tracing (penelusuran) ini dilaksanakan karena ada beberapa staf yang hasil rapid antigen nya positif, sehingga kita tindak lanjuti dengan tracking seluruh staf yang ada di kantor Kecamatan Baleendah, serta Satpol PP Kecamatan Baleendah, Kelurahan Baleendah, dan Kelurahan Andir,” ungkap Wiji saat dikonfirmasi, Kamis (10/6).

Saat ditanyakan jumlah yang terkonfirmasi di wilayah Puskesmas Baleendah, Wiji pun menjelaskan, angka yang terkonfirmasi Covid di wilayah kerja PKM Baleendah per 9 Juni 2021, kasus aktif sebanyak 222 kasus dengan rincian di kelurahan Baleendah 167 kasus dan kelurahan Andir 55 kasus.

Sedangkan yang meninggal dunia ada 2 orang. “Kasus tersebut dipicu dari kluster silaturahmi Lebaran, kluster nikahan dan kluster Liburan. Diantaranya dari Pangandaran dan tempat wisata lainnya,” kata Wiji.

Dikatakan Wiji, pihaknya menghawatirkan banyaknya masyarakat yang melakukan pemeriksaan di swasta, namun tidak lapor ke pihak Puskesmas, sehingga bakal membuat Puskesmas kesulitan untuk pendataan.

Bahkan, lanjut Wiji, terkadang pihaknya baru mendapatkan informasi bahwa pasien Covid-19 sudah parah dan sudah menularkan ke keluarga dan kerabatnya.

Bahkan, kata Wiji, ada kejadian di RW 12 Kelurahan Baleendah, pihaknya mendapatkan informasi bahwa Pasien Covid-19 sudah meninggal.

Ternyata setelah ditelusuri dari RT dan RW-nya, mereka tidak mengetahui hal tersebut, justru mengetahui setelah pasien Covid-19 meninggal.

Adapun, di dalam satu rumah tercatat tiga orang terpapar dan itu sudah empat hari sebelumnya.

“Kejadian itu tidak ada laporan ke RT dan RW, sehingga kita hanya mendapatkan laporan bahwa ada pasien meninggal dunia karena Covid-19,” jelasnya.

Hal ini, ungkap Wiji, tentunya harus menjadi perhatian masyarakat bahwa saat mendapatkan hasil rapid-nya positif, maka harus cepat melaporkan ke Puskesmas untuk dilakukan tracing.

Hal demikian dilakukan agar langsung jalani pengobatan. Selain itu, pihaknya pun bakal bertindak cepat  apabila perlu rujukan ke Rumah Sakit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan