Viral Proses Pemakaman Jenazah Covid-19 Tidak Kenakan APD, Dinkes Kota Bandung Bilang Sudah Sesuai Prosedur

BANDUNG – Beredar sebuah video proses pemakaman jenazah terkonfirmasi positif Covid-19 yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Dalam video tersebut, terlihat petugas tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Hazmat.

Pihak Dinas Kesehatan pun menjelaskan situasi ini. Menurut informasi dari Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Yori Sativa, lokasi pemakaman tersebut berada di Sapan, Kabupaten Bandung.

“Itu diduga di sini (Kota Bandung) ya. Tapi sebetulnya kejadiannya itu di Sapan Kabupaten Bandung,”ujarnya saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jl. Supratman No. 73, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Rabu (9/6).

Kendati begitu, dia mengakui bahwa pasien yang meninggal itu di rawat di RSUD Kota Bandung. Namun, domisilinya di Kabupaten Bandung, jadi dimakamkannya di wilayah itu. Petugas yang melakukan proses pemakaman adalah tim dari RSUD Kota Bandug.

Yori mengklaim, APD yang digunakan oleh petugas pemakaman jenazah Covid-19 sudah sesuai dengan aturan. Sebab, dalam pros es pemakaman, petugas cukup memakai masker dan sarung tangan.

”Itu karena kategori penanganannya level satu, jadi cukup memakai masker juga dengan sarung tangan, jadi level satu ya. Jadi memang gitu kalo pelayanan di pemakaman,” tuturnya.

Menurutnya, untuk kategori menggunakan APD dengan baju Hazmat prosedurnya harus di level 2. Kemudian harus  sarung tangan, masker bedah, gown tangan panjang kedap air dan face shield.

APD seperti ini digunakan untuk penanganan jenazah di ruang isolasi, memindahkan jenazah dari ruang rawat ke ruang isolasi atau  prosedur pemulasaraan jenazah.

Sedangkan untuk level 3, APD yang digunakan sama persis menggunakan APD level 2, hanya maskernya diganti dengan respirator atau masker N95.

“Nah tadi yang sesuai dengan video itu adalah jadi masuk dalam kategori petugas pemakaman. Jadi kalo petugas pemakaman APD yang digunakan cukup sarung tangan dan masker bedah saja,” pungkas Yori.

Untuk diketahui, video yang sempat viral di Whatsapps Grup (WAG) itu, awalnya memperlihatkan tiga petugas dari rumah sakit sedang mendorong jenazah.

Video berdurasi empat menit itu, mempelihatkan Jenazah terbungkus kantong plastik berwarna merah. Akan tetapi, ketika jenazah mendekati liang lahat, petugas pemakaman dan warga setempat ikut membantu tanpa menggunakan APD. (mg8/ira)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan