Lembaga Komunikasi dan Informasi Partai Golkar Harus Berperan untuk Membangun Opini di Masyarakat

JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan pesan kepada Lembaga Komunikasi dan Informasi (LKI) DPP Partai Golkar agar aktif dan memberikan peran dalam merancang kebijakan partai.

Hal ini dikatakan Airlangga, di sela-sela pengukuhan pengurus Lembaga Komunikasi dan Informasi (LKI) DPP Partai Golkar periode 2019-2024 di Kantor DPP Partai Golkar, di Jakarta Barat.

“LKI Partai Golkar akan merancang dan merumuskan kebijakan Partai Golkar berdasarkan data informasi yang dihimpun untuk mencapai target politik Partai Golkar,” ujar airlangga dalam sambutannya.

LKI Partai Golkar perlu memproduksi para juru bicara di berbagai bidang di Partai Golkar. Kemudian LKI harus dapat merancang dan menjalankan sistem komunikasi dan informasi.

Tujuan LKI sendiri dibentuk sebagai ujung tombak dalam pembentukan opini dalam memenangkan Partai Golkar di Pilkada, Pemilu dan Pilpres 2024.

Menko Bidang Perekonomian ini menilai, Partai Golkar sendiri tengah menghadapi berbagai macam isu dan agenda politik. Termasuk juga agenda penanganan pandemi, ekonomi, hukum dan kesejahteraan.

“Saya berharap LKI bahwa ini adalah penugasan yang penuh amanah,” ujarnya.

Airlangga mengatakan, Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar disebut LKI memiliki fungsi  mendorong dan digenerasi menjadi pasukan pembuat citra positif Golkar untuk membuat opini Partai Golkar.

‘’Tak hanya isu nasional, isu lokal harus dipetakan. Ini demi menyukseskan Golkar di pemilu. Kita punya target pemenangan Pileg di 2024 basisnya juga desa,’’kata dia.

Airlangga menekankan, untuk target Pilpres basisnya adalah desa.  Untuk itu, opini Partai Golkar kuat bukan hanya di pusat, tetapi juga di desa, kabupaten, dan kota.

‘’Ini menjadikan sebab LKI, mengapa data center menjadi penting, sehingga IT data center itu menjadi kunci,” ucap dia.

Pada kesempatan yang sama Ketua Bidang MPO Partai Golkar juga menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menjelaskan bahwa partai politik harus punya komunikasi publik yang baik dengan dibentuklah LKI. Namun demikian, Meutya menepis LKI akan menjadi mesin pemenangan Airlangga di Pilpres 2024.

“Bahwa kemudian Pak Airlangga semakin dikenal ya Alhamdulillah. Tetapi sekali lagi, ini tidak dikhususkan untuk pencapresan 2024. Itu masih lama. Kita sekarang semua sedang fokus terutama Ketua Umum Airlangga terhadap perbaikan ekonomi, perbaikan di bidang kesehatan, dan segala kebijakan-kebijakan yang kita rasa penting untuk diketahui masyarakat,” kata Meutya. (red/yan)

Tinggalkan Balasan